Medan, 21/8 (Antara) - Kepengurusan Partai Hanura di Sumatera Utara dinilai "unik" karena sering mengalami konflik, namun tetap mampu meraih kemenangan dalam Pemilihan Umum.

Ketika membuka musdalub Partai Hanura Sumut di Medan, Senin,

Wakil Ketua Umum DPP Partai Hanura yang juga Pelaksana Tugas Ketua DPD Partai Hanura Sumut Wishnu Dewanto mengatakan, Partai Hanura Sumut telah beberapa kali mengalami musdalub untuk memilih ketua baru.

"Sumut termasuk pengurus yang `terhobi` menggelar musdalub," katanya.

Ketika ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas Ketua DPD Partai Hanura Sumut, banyak pengurus di tingkat pusat yang mencandainya agar berhati-hati.

"Sempat dibilang hati-hati, di sana (Sumut) panas," katanya.

Namun, DPP Partai Hanura menilai kondisi di Sumut "unik" karena justru mampu meraih kemenangan meski selalu mengalami konflik.

Ia mencontohkan peraihan suara di DPR RI asal Sumut dari Partai Hanura yang pada Pemilu 2009 hanya dua menjadi tiga orang pada Pemilu 2014.


Demikian juga peraihan kursi di DPRD Sumut yang hanya lima kursi pada Pemilu 2009, meningkat menjadi 10 kursi pada Pemilu 2014.


Namun pihaknya mengharapkan konflik yang pernah terjadi di lingkungan Partai Hanura tersebut segera berakhir agar seluruh kekuatan partai dapat digunakan secara maksimal.


Pihaknya berharap kader di Sumut dapat mengambil iktibar dari fenomena negatif yang terjadi di kalangan Partai Hanura Jawa Tengah.


"Di Jawa Tengah, DPR RI ada satu, provinsi empat. Namun karena konflik berkepanjangan, DPR-nya hilang. Apakah kita di Sumut mau seperti itu," katanya.


Wagub Sumut yang juga kader Partai Hanura Nurhajizah Marpaung mengharapkan kader Partai Hanura lebih mengedepankan kepentingan partai, dibandingkan kepentingan pribadi.


"Pada 2016, pak Wiranto sudah mau menyerahkan Hanura ke saya. Karena saya merasa `tak jago`, saya tolak, karena saya belum siap," katanya. ***2***


(T.I023/B/I007/I007) 21-08-2017 17:15:22

Pewarta: Irwan Arfa

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017