Aekkanopan, 11/8 (Antarasumut) - Karakter siswa bukan hanya tugas guru agama. Selain keluarga dan masyarakat, sekolah merupakan salah satu tempat membangun karakter siswa agar relogius, nasionalis, mandiri, suka bergotong royong dan berintegritas.

Hal itu dikatakan Prof Dr Sri Minda Murni MS pada saat melaksanakan Review Proposal Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Lokal di Labuhanbatu Utara.

Kegiatan yang berlangsung di aula kantor bupati itu dilaksanakan Badan Penelitian dan Pengembangan Labura.

Menurut guru besar Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan itu, di sekolah karakter siswa dibangun oleh semua guru. Bukan hanya guru agama saja. 

"Guru menguatkan karakter siswa melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga,” katanya dalam kegiatan yang dihadiri Minda akademisi, guru dan perwakilan dari SKPD itu.

Sebelumnya Wakil Bupati Labura Drs Dwi Prantara MM dalam sambutannya sebelum membuka kegiatan menyebutkan, Indonesia akan memiliki moral dan etika tinggi jika setiap kabupaten/kota berupaya membangun karakter masyarakatnya.

Sementara kearifan lokal yang ada di setiap daerah merupakan pembeda atau ciri khas dari masing-masing wilayah dan memperkaya khazanah bangsa. "Kearifan lokal dapat membedakan antara satu daerah dengan daerah lain," ujar mantan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Labura itu.

Sementara penyelenggara kegiatan menyebutkan, tujuan acara itu untuk memahami program pendidikan karakter serta menggali nilai-nilai budaya lokal Labura yang relevan.

Selain itu, penelitian yang akan dilakukan terkait pendidikan karakter tersebut nantinya diharapkan mampu menjawab bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal di Labura ke dalam pendidikan karakter.



Pewarta: Sukardi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017