Pandan, 21/7 (Antarasumut)- Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani, segera turun ke lapangan untuk mencek terkait naiknya harga garam di Kabupaten Tapanuli Tengah, sebagaimana pengakuan dari pengusaha perebusan ikan yang ada di Hajoran, Kecamatan Pandan, kemarin. 

Menurut Bupati, Ia belum mengetahui hal itu, dan berterimakasih kepada wartawan yang sudah menyampaikan informasi tersebut kepadanya.

“Saya belum tahu tentang kenaikan harga garam itu. Apakah hanya di Tapteng saja, atau secara menyeluruh. Kalau secara menyeluruh berarti sudah Nasional. Untuk itulah saya akan turun langsunsung ke lapangan untuk berdiskusi dengan para nelayan dan perebus ikan guna mencari solusi,”katanya ketika dikonfirmasi ANTARA disela-sela acara kejaksaan di Sibolga, Jumat siang.

Dikatakan Bakhtiar, kalau masalah garam itu sudah secara Nasional, Ia berharap Menteri Perdagangan bisa mengambil langkah-langkah bijak, karena banyak juga warga Tapteng sebagai nelayan. Selain itu juga, Bupati berkeyakinan bahwa Presiden Jokowi akan bijaksana menyikapi kondisi tersebut.

“Saya sangat yakin bahwa bapak Jokowi akan mengambil langkah-langkah bijak mengatasi kondisi ini. Dan saya juga selaku Bupati, segera turun tangan dan terjun langsung ke tempat-tempat perebusan ikan untuk mendapatkan informasi langsung dari mereka. Saya baru tahu informasi ini, dan akan segera saya cek dan cari solusi. Mohon masyarakat bersabar,”pintanya.

Sebagaimana diberitakan ANTARA sebelumnya, bahwa harga garam saat ini di Hajoran Rp275ribu/sak ukuran 50kg. Naiknya harga garam itu sangat berdampak terhadap penghasilan mereka selaku perebus ikan. Soalnya kenaikan harga garam berbanding terbalik dengan turunnya harga ikan asin. Warga berharap agar pemerintah menggambil langkah-langkah untuk menyelamatkan usaha mereka dari kebangkrutan

Pewarta: Jason

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017