Padangsidimpuan, 17/7 (Antarasumut)- Pasca terjadi gempa dan menimbulkan kerusakan di Padangsidimpuan berkekuatan 5,5 SR, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  setempat langsung melakukan peninjauan dan mendata rumah warga yang terkena terdampak gempa tersebut.

Kepala BPBD Kota Padangsidimpuan, Ibrahim Dalimunthe, Senin (17/7) kepada ANTARA menyampaikan rilis data valid hasil peninjauan. Berdasarkan hasil kerja di lapangan, kata Ibrahim Lubis, di Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu, satu warga brrnama Muslim Situmorang, warga Poken Jior mengalami luka ringan karena tertimpa runtuhan atap.

Menurutnya, untuk pemukiman/rumah warga yang rusak masing-masing di Desa Pokenjior sebanyak 3 rumah, Desa Mompang 3 rumah, Desa Simatohir 2 rumah, Desa Joring Natobang 8 rumah, Desa Pintu Langit 1 rumah, Desa Rimba Soping 1 rumah dan Desa Joring Lombang 2 rumah.

Untuk Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru, Kelurahan Palopat Maria sebanyak 4 unit rumah warga mengalami kerusakan. Sedangkan, untuk kerusakan sarana prasarana lainnya/ infrastruktur, di Padangsidimpuan Angkola Julu, SDN 200307 Rimba Soping, Poskesdes Simatohir, gereja Mompang dan SMP VII Joring Lombang.

Sementara di Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru, tambahnya, SDN Palopat Maria turut mengalami kerusakan. Di Kecamatan Batunadua, SD Siparau juga rusak. "Total korban 1 luka ringan. Kerusakan rumah 24 unit dan kerusakan infrastruktur 6 unit," katanya.

Dikatakannya, jumlah data validasi tersebut merupakan hasil cek lokasi ke lapangan pasca terjadi gempa. "Jadi ini semua hasil validasi dan verifikasi yang sudah kita lakukan, baik yang mengalami rusak dan korban luka ringan pasca terjadinya gempa," ujarnya.

Untuk kategori kerusakan, pihaknya belum dapat menyimpulkan yang mana rusak ringan, sedang hingga berat. Sebab, katanya, mereka hanya mengumpulkan data kerusakan dan bangunan yang terdampak gempa sehingga validasi data tepat.

"Namun untuk tindak lanjutnya, kami akan menyerahkan data ini kepada pihak permukiman dan perumahan rakyat dan mereka yang akan melihatnya dan mengkategorikan kerusakannya," jelasnya.

Hingga saat ini, pasca terjadinya gempa utama dan diikuti beberapa kali gempa susulan, belum ada kebutuhan mendesak yang dibutuhkan warga. "Begitupun kami tetap stand bye 24 jam, dan membuka posko sementara di Kantor Camat Angkola Julu," tutur mantan Sekretaris Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pemko Padangsidimpuan ini.

Begitu juga, pasca terjadi gempa dan adanya isu hoax tentang adanya gempa susulan dengan intensitas lebih besar, pihaknya mengimbau kepada warga untuk tidak percaya dan selalu tetap waspada. "Kami mengimbau kepada warga untuk tidak panik, dan jangan percaya dengan isu-isu yang menyesatkan. Semoga semua bisa kita atasi bersama dan bencana gempa ini mudahan-mudahan lekas berlalu dan perbaikan rumah dapat menjadi obat bagi korban," ucapnya

Pewarta: Khairul Arief

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017