Tapanuli Selatan,27/6 (Antarasumut)-Antrian panjang kenderaan lebih dari tiga Kilometer terjadi diruas Jalan Lintas Sumatera tepatnya di Aek Sijornih, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan, tiga hari memasuki lebarab 2017 (H+3) Idul Fitri 1438 Hijriyah, Rabu.

Kemacetan itu terjadi di sekitar titik kilometer 37 datang dari arah Kota 'Salak' Padangsidimpuan. Berbagai bus dan mobil pribadi dan angkutan umum berbagai jenis dan merk nyaris tidak bergerak.

Bayangkan saja untuk melintasi ruas Jalan Nasional sepanjang 500 meter saja para pengendara harus rela menghabiskan waktunya duduk dikursi dibelakang stiur kenderaan mereka sekitar satu jam lebih.

Ramainya kenderaan yang mau dan hendak parkir dilokasi sempait persisnya di badan Jalinsum itu ditambah turun naiknya penumpang angkutan umum di tiga pintu-pintu masuk Objek Wisata Air Aek Sijornih, Sayur Matinggi semakin memperparah kemacetan.

Salah seorang pemudik asal Bogor Asrul Rambe (49) yang hendak berkunjung kerumah family dari Padangsidimpuan ke Mandailing Natal kepada Antara mengaku lebih sudah satu jam rombongannya mengantre di lokasi macet.

"Mau gimana lagi..ya..harus bersabar deh..soalnya kenderaan lain juga mengalami hal sama terjebak macet, kemudian mau putar arah jalur alternatif juga tidak ada,"ujarnya.

"Kita sampai lokasi macet tadi pukul 16.00 WIB sekarang jam sudah menunjukkan pukul 17.00 toh kenderaan kita masih berkutat di lokasi Aek Sijornih ini,"tutur Rambe seraya menunjukkan arlojinya.

Lain lagi dengan Wahidin Nasution (50) salah seorang supir Taxi Penyabungan - Padangsidimpuan mengaku sudah terbiasa dengan pemandangan macet seperti itu khususnya dihari libur panjang dan libur keagamaan (Lebaran).

Dia mengatakan tidak seimbangnya jumlah kenderaan pengunjung dengan sarana parkir kenderaan yang ada di sekitar lokasi Objek Wisata Air Aek Sijornih sebagai biang keladi terjadinya kemacetan.

Bahkan pemandangan macet seperti itu bakal terus terjadi sampai kapan pun sepanjang sarana parkir kenderaan pengunjung di lokasi Objek Wisata terkenal di Tapanuli Selatan itu dapat disediakan dengan layak, alias tidak menggunakan bahu Jalinsum untuk tempat parkir.

Sedikit demi sedikit kenderaan itu dapat bergerak setelah aparat Kepolisian Resor setempat merekayasa arus laulintas dengan sistem buka tutup kenderaan di dua arah ruas jalan.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017