Aekkanopan, 13/6 (Antarasumut) - Tim PW Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara melaksanakan Safari Ramadhan ke Labuhanbatu Utara, Senin malam. Dalam safari itu, tim yang turun ke Labura dibagi dalam empat lokasi. Salah satunya di Mesjid Raya Al Aman Aekkanopan.

Pada safari di Mesjid Al Aman, hadir Sekretaris MUI Sumut Prof Dr H Hasan Bakti Nasution MA yang sekaligus sebagai penceramah. Sebelum ceramah, guru besar UIN Medan itu menyerahkan bingkisan untuk kenaziran Mesjid Al Aman.

Dalam ceramah singkatnya, Hasan Bakti menyebutkan tantangan nasional yang sedang dihadapi sekarang ada tiga. Pertama bahaya narkoba. Sumut sendiri menempati posisi ketiga untuk Indonesia.

Kedua adalah kebebasan hubungan remaja yang mengakibatkan terjadinya hubungan bebas dan mengakibatkan kehamilan di kalangan remaja. Dampaknya, tingkat kematian ibu melahirkan cukup tinggi yaitu 259 per 100.000 ibu melahirkan. “Saat ini, setiap 1,5 jam satu ibu meninggal karena melahirkan,” ujarnya.

Tantangan ketiga yang dihadapi bangsa ini adalah pemahaman keagamaan yang aneh. Karenanya kepada masyarakat diharapkan untuk menginformasikan jika ada perilaku keagamaan yang dirasa menyimpang di tengah masyarakat. 

Menurutnya, diantara cirri-cirinya adalah pengajian dilaksanakan tengah malam dan guru yang mengajar tidak pandai Bahasa Arab.

Atas kondisi tersebut, Hasan Bakti mengatakan, bagi umat Islam ada lima kekuatan yang perlu dijaga. Kelima kekuatan itu adalah Al Qur’an, mesjid, lembaga pendidikan, ukhuwah dan haji.

Untuk itu, ia mengajak para orang tua agar memberikan pelajaran membaca dan memahami Al Qur’an kepada anaknya sejak dini. “Pendidikan pertama anak adalah agar bisa membaca Al Qur’an,” tegasnya.
     

Pewarta: Sukardi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017