Pahae Julu, 8/6 (Antarasumut) – Dua orang anak remaja, Rouli Hutabarat (16), dan adiknya, Irvan Hutabarat (8), ditemukan tewas dalam reruntuhan rumahnya yang terbawa masuk kedalam jurang sedalam lebih kurang 30 meter, setelah diseruduk satu unit truk kanvas di Dusun Bengkok, Desa Lumbangaraga, Pahae Julu, Tapanuli Utara.

“Dua orang tewas ditempat, sementara satu orang lainnya, yakni Rosanna Simorangkir, ibunda kedua korban tewas, masih dalam kritis dan dirawat di RSU Tarutung,” terang Kapolres Taput, AKBP Jonius Taripar Hutabarat melalui Kasubbag Humas, Aiptu Walpon Baringbing, Jumat (8/6/2017).

Disebutkan, peristiwa kecelakaan lalulintas yang memakan korban jiwa tersebut terjadi sekitar pukul 05.30 wib, saat satu unit truk kanvas BK 9213 LR, bermuatan cat dan jajanan anak-anak, melaju dari arah Tarutung dan menyeruduk rumah yang dihuni keluarga korban.

Serudukan keras dari truk mengakibatkan rumah yang hanya terbuat dari papan itu, rubuh dan puingnya terbawa kekedalaman jurang bersama dengan truk yang sudah dalam kondisi terbalik.

“Hingga saat ini, penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan. Tri Rahmadani Sihombing (24), serta Wawawi Siregar (28) yang merupakan supir dan kernet, warga Siabuabu Madailing Natal, yang juga mengalami luka-luka, sedang mendapatkan perawatan medis,” sebutnya.

Menurut warga sekitar, peristiwa kecelakaan itu diduga terjadi karena pengemudi sudah dalam keadaan ngantuk. Sehingga, tikungan tajam di Dusun Bengkok itu luput dari perhatian.

“Kemungkinan besar, penyebabnya karena si supir ngantuk. Sehingga tidak memperhatikan adanya tikungan tajam dan menabrak rumah kediaman korban,” ungkap Hutabarat, warga yang mengaku masih merupakan keluarga dekat korban.

Dikatakan, ibunda kedua korban yang tewas, yang merupakan adik iparnya sedang mendapatkan perawatan intensif di RSU Tarutung, sementara, kedua keponakannya yang ditemukan tewas dan berhasil dievakuasi dari dalam jurang, disemayamkan di rumah duka, persis di seberang lokasi tempat kejadian perkara, yang merupakan kediaman nenek dari keponakannya itu.

“Adik ipar saya, sebelumnya telah ditinggal mati suaminya. Dengan tiga orang anaknya, dia menghuni rumah tersebut. Namun, saat kejadian, putri yang paling besar kebetulan menginap tidur di rumah neneknya ini hingga luput dari nasib naas yang dialami ibunda dan kedua adiknya,” pungkasnya.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017