Rantauprapat, 6/6 (Antarasumut) - Sebanyak 68 orang warga Kabupaten Labuhanbatu Utara keracunan makanan, dua orang diantaranya meninggal dunia usai mengkonsumsi ikan mas diolah dengan cara arsik (olahan makana tradisional daerah) pada acara pesta pernikahan dan adat di Dusun Pulo Mahala, Desa Sukaran, Kecamatan Kualuh Hulu, Sabtu (3/6/2017) pagi. 

Selain itu, puluhan orang mengalami kesakitan terdiri dari orang dewasa dan anak-anak tersebut harus dibawa ke rumah sakit dan Puskesmas guna mendapatkan  pertolongan medis dan sebahagian sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, Selasa.

Korban Marta Br Manullang, 70 warga Dusun Pulo Mahala II, Desa Sukarame, Kecamatan Kualuh Hulu, Labuhanbatu Utara, meninggal dunia, Senin (5/6/2017). Kemudian, Selasa (6/6/2017), sekira pukul 12.00 WIB, menyusul seorang lagi bernama Tiomin Br Sibarani, 53 warga desa yang sama. 

Sejumlah korban mengaku mencicipi ikan mas tersebut. Misalnya, Tappin Situmeang, 62 warga Desa Sukarame Baru dan Verawati boru Sihombing, 36 mengaku pada saat pesta itu dirinya memakan ikan mas arsik yang dibawa keluarga mempelai perempuan dari Medan. 

Baca Juga : Medan Terasa Panas, Suhu capai 35 Derajat celcius 

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Labura Tigor Pasaribu yang turun langsung memantau para pasien di RSUD Aek Kanopan kepada wartawan mengatakan, dari hasil pemeriksaan medis sementara penyebabnya karena keracunan makanan sampel makanan terutama ikan mas arsik tersebut telah dibawa ke Laboratorium BPOM Medan. 

Namun pihaknya kewalahan menangani para pasien karena kekurangan fasilitas dan ruangan di RSUD Aek Kanopan. Akhirnya sebagian pasien dirawat di Puskesmas Sukarame dan Puskesmas Si Dua Dua, Kecamatan Kualuh Selatan. 

"Sampelnya sudah dibawa ke Laboratorium BPOM Medan dan kita masih menunggu hasilnya. Namun dari hasil pemeriksaan medis sementara para korban diduga keracunan makanan," kata Tigor. 

Kapolsek Kualuh AKP. Ronson Sihombing saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya telah melakukan investigasi ke lokasi kejadian. Dugaan sementara penyebabnya adalah keracunan makanan. 

"Sampai saat ini masih tahap penyelidiki. Namun sampel sudah dibawa ke Laboratorium BPOM Medan," katanya.

Pewarta: Kurnia Hamdani dan Sukardi Nur Sitompul

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017