Tapanuli Selatan,19/5(Antarasumut)-Sejumlah petani sawah di Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan belakangan ini membutuhkan perhatian akibat produksi hasil panen menurun.

Kepala dusun Sorimadingin Baru, Batang Angkola Eyyun Harahap, kepada Antara di Batang Angkola, Jumat mengatakan penurunan produksi tersebut diakibatkan hama tikus.

Dia mencontohkan hasil produksi sawah dari luas areal satu lungguk (sekitar 1600 meter persegi) musim tanam Januari-Februari yang dipanen Mei 2017 hanya menghasilkan sekitar  40 kaleng Gabah Kering Panen (GKP).

"Hasil tersebut jauh dari yang diharapkan dari hasil musim tanam November-Desember 2016 yang panen Januari 2017 yang dapat mencapai 90 kaleng GKP,"katanya.

Sementara ditemui disejumlah  areal pertanian sawah petani di Batang Angkola terdapat hanya sembilan malai yang produktif yang seharusnya mencapai 30-40 malai perumpun disebabkan diserang tikus pada fase bunting.

"Pasca panen kelompok tani dan masyarakat dalam minggu ini bersama-sama melakukan perburuan tikus khususnya di areal persawahan di Desa Sorimanaon, Purba Nauli," katanya.

Dalam perburuan tersebut masyarakat berhasil mengendalikan perkembangan hama tikus dengan menggunakan tiran dan melakukan pembongkaran pematang sawah.

"Alhamdulillah dari perburuan itu kelompok tani dan masyarakat berhasil menangkap sebanyak 1014 ekor tikus,"sebutnya.

Mengingat Kecamatan Batang Angkola selaku lumbung berasnya Tapanuli Selatan sudah saatnya pemerintah daerah memberikan perhatian dan melindungi petani di daerah itu.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017