Sipirok,18/5(Antarasumut)-Dinas Ketahanan Pangan Tapanuli Selatan mencatat daerah itu surplus beras dan jagung.

Kepada Antara di Sipirok, Kamis, Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan, Tua Ali Saib Siregar, menyebutkan surplus kedua komoditi itu setelah musim tanam awal 2017.

Pada musim panen April lalu ketersediaan beras ada 6 ribu ton lebih dimana kebutuhan perbulan sekitar 2 ribu ton lebih.

Demikian halnya dari ketersediaan jagung lebih 2 ribu ton lebih sementara kebutuhan perbulan 55 ton lebih.

Selain beras dan jagung daerah itu juga surplus kedelai dengan ketersediaan 40 ton sementara kebutuhan perbulannya 2 ton lebih.

Tercatat juga ubi kayu mengalami surplus dari ketersediaan 975 ton sementara butu perbulannya 159 ton lebih, dan ubi jalar juga mengalami surplus sedia 160 ton dan butuh perbulannya 65 ton lebih.

Lain dengan komoditi kacang tanah mengalami minus dengan sedia cuma 81 ton sedang butuh perbulan 216 ton lebih.

Untuk komoditi cabe merah daerah itu juga mengalami surplus dimana ketersediaan cabe merah mencapai 760 ton sedang kebutuhan perbulan 99 ton.

Khusus bawang merah Tapanuli Selatan melainkan memasok dari luar daerah disebabkan  tidak memiliki keterdediaan sementara kebutuhan per bulan mencapai 61 ton lebih.

Surplusnya sejumlah komoditi untuk kebutuhan masyarakat tersebut mengingat hasil panen ditingkat petani boleh dikatakan relatif baik dan faktor cuaca yang mendukung.

"Dengan hasil tersebut daerah kita sudah berhasil mendukung program dari pemerintah secara nasional dalam mendukung ketahanan pangan nasional khususnya bidang Pajale "padi, jagung dan kedelai,"katanya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017