Medan, 20/4 (Antara) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) diminta untuk memastikan ketersediaan pasokan selama bulan suci Ramadhan di Sumatera Utara.

Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara HM Nezar Djoeli di Medan, Kamis, mengatakan, kepastian itu dibutuhkan untuk menjamin kenyamanan dan kelancaran ibadah masyarakat selama bulan suci tersebut.

Belakangan ini, Sumatera Utara masih terus mengalami pemadaman listrik bergilir dan dalam rentang waktu yang relatif lama.

Bahkan, pemadaman yang berlangsung sekitar 3-4 jam tersebut banyak terjadi di daerah perkotaan, seperti di Kota Medan dan sekitarnya.

Kalau di Medan saja masih sering mengalami pemadaman, pihaknya berkeyakinan kondisi serupa juga dialami daerah yang jauh dari perkota seperti Mandailing Natal atau Kepulauan Nias.

"Setahu kami PLN meraup keuntungan triliunan rupiah, tetapi kenapa 'penderitaan' ini belum berakhir," katanya.

Karena itu, pihaknya meminta agar PLN dapat memastikan ketersediaan pasokan tersebut untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat dalam menjalankan berbagai ibadah selama bulan suci Ramadhan.

Politisi Partai Nasdem tersebut meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk melakukan audit investigasi terhadap penggunaan anggaran pemeliharaan yang dikeluarkan PLN.

Bahkan, pemeliharaan tersebut perlu dicek ulang untuk mengantisipasi penggunaan suku cadang bekas atau tidak sesuai spesifikasi.

Sebagai anggota DPRD Sumatera Utara dari daerah pemilihan Kota Medan, pihaknya terlalu sering menerima keluhan dari masyarakat akibat pemadaman listrik tersebut.

Karena itu, muncul kekhawatiran jika PLN juga tidak akan mampu mengamankan pasokan energi listrik selama bulan suci Ramadhan.

Pihaknya berharap PLN di Sumatera Utara berbenah diri. "Masyarakat mengharapkan GM PLN Wilayah yang baru (Feby Joko Praharto) dapat menyelesaikan masalah ini. Ini menjadi tantangan bagi GM yang baru untuk membuktikan kemampuannya," ujar Nezar Djoeli.

Pewarta: Irwan Arfa

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017