Asahan, Sumut, 19/4, (Antarasumut) - Dinas Kesehatan Asahan optimis tahun 2020 Kabupaten Asahan akan tereliminasi dari kasus malaria. Artinya Asahan sudah terbebas dari penyakit yang disebabkan oleh nyamuk tersebut.
 
Kepala Dinas Kesehatan, dr Aris Yudhariansyah didampingi Kabid pencegahan dan pengendalian penyakit Dinkes Asahan, Saprin Hutahean, Rabu menjelasakan hingga kini pihaknya terus berupaya untuk menekan jumlah kasus penyakit malaria. 

“ Memang tahun 2020 kita taregetkan Asahan bebas dari malaria,” kata Aris saat menghadiri peresmian puskemas Pulo Bandring di Desa Rejo Sari, Kecamatan Pulo Badring.
 
Aris mengatakan bahwa ada beberapa daerah yang harus terus diperhatikan sehingga kasus malarianya harus bisa turun, Yakni Kecamatan Sei kepayang Timur, Tanjung Balai dan Silo Laut. Untuk menekan kasus tersebut pihaknya melakukan penyemprotan dinding rumah endemis, membagikan kelambu, pengobatan gratis, Screning ibu hamil, laravasida dan kegiatan lainya.
 
“ Kita tetap optimis dan komitmen kasus malaria dapat diturunkan di Asahan dan diharpakan kegiatn yang akan kita lakukan bisa menekan kasus malaria,” ucap Aris
 
Kasus malaria di Asahan sendiri kini mengalami penurunan. Penurun dimulai dari tahun 2014 dengan jumlah kasus sebanyak 2.389, kemudian pada tahun 2013 turun menjadi 1.018 kasus dan terakhir pada tahun 2016 kembali turun menjadi 688 kasus.
  
Turunya kasus malaria  di Asahan juga didukung dengan adanya anggaran yang ditampung dalam APBD Asahan, ditambah lagi dengan bantuan anggaran dari global fun dan APBD Provinsi. Dan dukungan dari Bupati Asahan dan masyarakat.

Dengan turunya kasus malaria Dinas Kesehatan telah mendapatkan penghargaan dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes)  Republik Inonesia melalui direktorat jenderal pencegahan dan pengendalian penyakit atas keberhasilan menurunkan kasus malaria di Asahan.

Pewarta: indra

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017