Langkat, Sumut, 8/4 (Antarasumut) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, menyampaikan ada lima kecamatan sekarang ini dilanda banjir yaitu Tanjungpura, Sei Lepan, Batang Serangan, Sawit Seberang dan Padang Tualang.
"Itu berdasarkan data sementara yang dilaprkan kepada kita," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Langkat Noto Atmojo AMk di Stabat, Sabtu.
Noto Atmojo menjelaskan dari lima kecamatan yang dilanda banjir tersebut yang terparah berada di kecamatan Tanjungpura dan Sei Lepan, diakibatkan air sungai meluap dan curah hujan cukup tinggi selain itu adanya pasang laut, sehingga air belum juga surut.
Sementara rumah warga yang terenda air juga bervariasi dari 50 centimeter hingga satu meter, total keseluruhannya mencapai 1.135 rumah yang ada.
Seperti kecamatan Tanjungpura kawasan yang terkena banjir terdiri dari Desa Teluk Bakung 50 rumah, desa Pematang cengal Barat 476 rumah, desa Paya Perupuk 154 rumah, sementara untuk desa Pematang Cengal Tmur petugas BPBD masih terus melakukan pendataan, katanya.
Ia juga menjelaskan selain itu kecamatan Batang Serangan terdapat 463 rumah yang juga dilanda banjir terdiri dari Kelurahan Batang Serangan 200 rumah, Sei Bamban 193 rumah dan Karya Jadi 70 rumah.
"Untuk kecamatan ini air terlihat mulai surut, berbagai upaya sudah dilakukan dilapangan termasuk mengingatkan warga juga untuk tetap waspada bila sewaktu-waktu kembali turun hujan," ungkapnya.
Sementara untuk kecamatan Sei Lepan terdapat 96 rumah yang kini terendam banjir diantaranya di kelurahan Harapan Jaya pada RT 10 sebanyak 31 rumah, RT 14 sebanyak 15 rmah sedangkan di desa Harapan Baru terdapat 50 rumah.
"Kecamatan Sawit Seberang air kini mulai surut dan kecamatan Padang Tualang ada satu dusun yang masih dilakukan pendataan yaitu di Paluh Medan namun belum diketahui berapa jumlah warga yang terkena banjir," ujarnya.
Banjir yang melanda kawasan Langkat sekarang ini diakibatkan curah hujan yang cukup tinggi sejak tiga hari belakangan ini mengakibatkan sungai Batang Serangan, Sei Wampu dan Sei Lepan meluap.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
"Itu berdasarkan data sementara yang dilaprkan kepada kita," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Langkat Noto Atmojo AMk di Stabat, Sabtu.
Noto Atmojo menjelaskan dari lima kecamatan yang dilanda banjir tersebut yang terparah berada di kecamatan Tanjungpura dan Sei Lepan, diakibatkan air sungai meluap dan curah hujan cukup tinggi selain itu adanya pasang laut, sehingga air belum juga surut.
Sementara rumah warga yang terenda air juga bervariasi dari 50 centimeter hingga satu meter, total keseluruhannya mencapai 1.135 rumah yang ada.
Seperti kecamatan Tanjungpura kawasan yang terkena banjir terdiri dari Desa Teluk Bakung 50 rumah, desa Pematang cengal Barat 476 rumah, desa Paya Perupuk 154 rumah, sementara untuk desa Pematang Cengal Tmur petugas BPBD masih terus melakukan pendataan, katanya.
Ia juga menjelaskan selain itu kecamatan Batang Serangan terdapat 463 rumah yang juga dilanda banjir terdiri dari Kelurahan Batang Serangan 200 rumah, Sei Bamban 193 rumah dan Karya Jadi 70 rumah.
"Untuk kecamatan ini air terlihat mulai surut, berbagai upaya sudah dilakukan dilapangan termasuk mengingatkan warga juga untuk tetap waspada bila sewaktu-waktu kembali turun hujan," ungkapnya.
Sementara untuk kecamatan Sei Lepan terdapat 96 rumah yang kini terendam banjir diantaranya di kelurahan Harapan Jaya pada RT 10 sebanyak 31 rumah, RT 14 sebanyak 15 rmah sedangkan di desa Harapan Baru terdapat 50 rumah.
"Kecamatan Sawit Seberang air kini mulai surut dan kecamatan Padang Tualang ada satu dusun yang masih dilakukan pendataan yaitu di Paluh Medan namun belum diketahui berapa jumlah warga yang terkena banjir," ujarnya.
Banjir yang melanda kawasan Langkat sekarang ini diakibatkan curah hujan yang cukup tinggi sejak tiga hari belakangan ini mengakibatkan sungai Batang Serangan, Sei Wampu dan Sei Lepan meluap.***4***
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017