Langkat, Sumut, 5/12 (Antarasumut) - Forum Peduli Kesehatan Masyarakat (FPKM) Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, meinta Kepala desa sedaerah itu untuk dapat menganggarkan dana desa untuk perbaikan pembagunan kesehatan.

"Seluruh kepala desa di daerah ini harus mengganggarkan dananya untuk perbaikan kesehatan di wiayah kerjanya masing-masing," kata ketua FPKM Langkat Surkani di Stabat, Senin.

Selama ini banyak dana desa yang di Langkat tidak tepat sasaran dan hanya digunakan perbaikan infrastrukur saja padahal perbaikan pembangunan manusia di bidang kesehatan sangatlah mendesak.

Berdasarakan data dilapangan masih banyak Polindes, Kader Posyandu dan PKK tidak pernah dianggarkan dalam membantu program perbaikan kesehatan diantaranya desa Secanggang, Desa Teluk Kecamatan Secanggang, termasuk di Kecamatan Padang Tualang serta desa lainnya.

"Hanya 10 persen saja desa yang ada di Langkat ini yang menganggarkan dana desanya untuk perbaikan kesehatan di daerah mereka," katanya.

Padahal mereka selama ini telah bekerja maksimal untuk melakukan pendampingan terhadap ibu hamil di desa-desa dengan mengaktifkan kelas ibu hamil, imunisasi dan posyandu tiap bulannya tanpa pamrih demi menurunkan angka kematian ibu dan anak di Langkat.

Diharapkan peran pemerintah daerah dan desa untuk bersama-sama dengan lintas SKPD untuk berkolaborasi melibatkan Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan Perlndungan Perempuan dan Anak serta BPMDK dan masyarakat dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak hingga "Zero Tolerance".

Ini juga sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksana Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir serta target SDGs (Suestanble Development Goals).

Surkani juga mengungkapkan untuk Tahun 2016 hingga Desember ini angka kematian ibu mencapai 10 orang sedangkan bayi meninggal berjumlah 40 orang ini sudah berhasil diturunkan dari tahun sebelumnya.

Untuk itu pihaknya berharap agar di Tahun 2017 mendatang angka kematian ibu dan bayi dapat diturunkan menjadi nol untuk itu peran kepala desa, tenaga kesehatan sangat diharapkan untuk mewujudkan hal itu, sambungnya.

Ia juga mengingatkan kepada seluruh bidan desa jangan coba-coba untuk melakukan persalinan di rumah yang beresiko menyumbang angka kematian ibu dan anak selain faktor yang lainnya seperti infrastruktur serta terlambat dalam memutuskan persalinan.

Pewarta: Imam Fauzi

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016