Medan, 25/10 (Antara) - Penyaluran kredit untuk usaha kecil dan menengah oleh Bank Danamon hingga triwulan III/2016 masih tumbuh enam persen menjadi Rp23,8 triliun dari Rp22,6 triliun pada periode yang sama 2015.
Chief Financial Officer dan Direktur Bank Danamon Vera Eve Lim dalam keterangan pers yang diterima di Medan, Selasa, menyebutkan pertumbuhan kredit di sektor UKM yang terjadi di tengah melemahnya kredit secara keseluruhan menunjukkan komitmen kuat Danamon atas sektor itu.
Kondisi itu juga menunjukkan potensi besar di UKM. Secara keseluruhan, katanya, kredit Danamon turun sembilan persen menjadi Rp121,6 triliun dari Rp133,6 triliun pada periode sama 2015.
Meski kredit turun, secara keseluruhan kinerja Danamon masih bagus dimana perolehan laba bersih setelah pajak masih bisa diperoleh sebesar Rp2,5 triliun.
Laba itu bahkan masih naik 33 persen dibandingkan posisi periode sama 2015 yang Rp1,8 triliun.
"Keberhasilan mendapatkan laba yang meningkat itu merupakan keberhasilan Danamon dalam meningkatkan produktivitas dalam iklim perekonomian lemah yang membatasi permintaan kredit," katanya.
Biaya operasional Danamon yang turun enam persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya atau menjadi Rp6,5 triliun juga sangat membantu terwujudnya kinerja Danamon yang lebih baik.
Vera menegaskan, keberhasilan meningkatkan laba bersih itu juga dampak kemampuan mengelola biaya operasional dan biaya kredit (cost of credit) lebih baik ketimbang tahun lalu,
Vera menambahkan peningkatan laba bersih itu juga karena Danamon berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan nonbunga atau fee-based income) sebesar sembilan persen.
Terkait terjadinya penurunan kredit secara keseluruhan, menurut Vera masih menjamin rasio kredit bermasalah (gross non-performing loans) yang baik atau masih 3,5 persen.
"Meski ada kenaikan NPL sebesar 50 bps dari tahun lalu, angka 3,5 persen itu masih di bawah batas yang ditentukan regulator." katanya. ***3***
(T.E016/C/N002/N002) 25-10-2016 20:44:02
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
Chief Financial Officer dan Direktur Bank Danamon Vera Eve Lim dalam keterangan pers yang diterima di Medan, Selasa, menyebutkan pertumbuhan kredit di sektor UKM yang terjadi di tengah melemahnya kredit secara keseluruhan menunjukkan komitmen kuat Danamon atas sektor itu.
Kondisi itu juga menunjukkan potensi besar di UKM. Secara keseluruhan, katanya, kredit Danamon turun sembilan persen menjadi Rp121,6 triliun dari Rp133,6 triliun pada periode sama 2015.
Meski kredit turun, secara keseluruhan kinerja Danamon masih bagus dimana perolehan laba bersih setelah pajak masih bisa diperoleh sebesar Rp2,5 triliun.
Laba itu bahkan masih naik 33 persen dibandingkan posisi periode sama 2015 yang Rp1,8 triliun.
"Keberhasilan mendapatkan laba yang meningkat itu merupakan keberhasilan Danamon dalam meningkatkan produktivitas dalam iklim perekonomian lemah yang membatasi permintaan kredit," katanya.
Biaya operasional Danamon yang turun enam persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya atau menjadi Rp6,5 triliun juga sangat membantu terwujudnya kinerja Danamon yang lebih baik.
Vera menegaskan, keberhasilan meningkatkan laba bersih itu juga dampak kemampuan mengelola biaya operasional dan biaya kredit (cost of credit) lebih baik ketimbang tahun lalu,
Vera menambahkan peningkatan laba bersih itu juga karena Danamon berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan nonbunga atau fee-based income) sebesar sembilan persen.
Terkait terjadinya penurunan kredit secara keseluruhan, menurut Vera masih menjamin rasio kredit bermasalah (gross non-performing loans) yang baik atau masih 3,5 persen.
"Meski ada kenaikan NPL sebesar 50 bps dari tahun lalu, angka 3,5 persen itu masih di bawah batas yang ditentukan regulator." katanya. ***3***
(T.E016/C/N002/N002) 25-10-2016 20:44:02
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016