Medan, 6/10 (antarasumut) - Nilai impor bahan baku Sumut di tahun 2016 masih terus turun atau sebesar 15,84 persen hingga Agustus 2016.
"Kalau pada periode sama 2015, nilai impor bahan baku masih bisa sebesar 1,534 miliar dolar AS, sementara di 2016 tinggal 1,291 miliar dolar AS," kata Kabid Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Bismar SP Sitinjak di Medan, Kamis.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
"Kalau pada periode sama 2015, nilai impor bahan baku masih bisa sebesar 1,534 miliar dolar AS, sementara di 2016 tinggal 1,291 miliar dolar AS," kata Kabid Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Bismar SP Sitinjak di Medan, Kamis.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Menurut dia, turunnya nilai impor bahan baku itu dampak krisis global dimana industri di dalam negeri terganggu sehingga mengurangi bahan baku impor.
Ia mengakui, secara keseluruhan, nilai impor Sumut hingga Agustus 2016 mengalami penurunan sebesar 2,46 persen.
Dari senilai 2,546 miliar dolar AS di Januari-Agustus 2015 menjadi 2,484 miliar dolar AS di periode sama 2016.
Namun penurunan memang hanya terjadi di impor bahan baku, sementara untuk barang modal dan produksi justru mengalami kenaikan masing-masing 35, 91 persen dan 7,24 persen.
Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Laksamana Adiyaksa, mengatakan, pengaruh krisis global sangat mengganggu industri.
Akibat produksi berkurang, jelas impor bahan baku berkurang.
"Diyakini, impor bahan baku masih melemah hingga akhir tahun karena industri masih terganggu akibat krisis global," kata Laksamana.
Ia mengakui, secara keseluruhan, nilai impor Sumut hingga Agustus 2016 mengalami penurunan sebesar 2,46 persen.
Dari senilai 2,546 miliar dolar AS di Januari-Agustus 2015 menjadi 2,484 miliar dolar AS di periode sama 2016.
Namun penurunan memang hanya terjadi di impor bahan baku, sementara untuk barang modal dan produksi justru mengalami kenaikan masing-masing 35, 91 persen dan 7,24 persen.
Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Laksamana Adiyaksa, mengatakan, pengaruh krisis global sangat mengganggu industri.
Akibat produksi berkurang, jelas impor bahan baku berkurang.
"Diyakini, impor bahan baku masih melemah hingga akhir tahun karena industri masih terganggu akibat krisis global," kata Laksamana.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016