Asahan, Sumut, 23/9, (Antarasumut) - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Asahan mengalami peningkatan, tercatat sampai bulan Sepetember 2016 ada 12 orang  meninggal dunia.
 
12 korban DBD tersebut berasal dari Kecamatan Pulau Rakyat 3 orang, 2 dari Kecamatan Aek Sosongan, 2 dari Teluk Dalam, dan masing-masing 1 korban dari Kecamatan Rawang Panca Arga, Kisaran Timur, Sei Dadap, Bandar Pasir Mandoge dan Kecamatan Tinggi Raja.
 
Hingga kini kasus DBD hampir merata dialami oleh Kecamatan di Kabaupaten Asahan yang terdiri dari 25 Kecamatan, kecuali Kecamatan Silo Laut, Bagan Asahan, Sei Kepayang Barat, Sei Kepayang Timur dan Sei Kepyang Induk.
 
Kasusnya sudah mencapai 355 kasus mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2015 hanya mencapai 174 kasus dan yang meninggal hanya satu orang.
 
“ Kemarin kita sudah menentapkan bawah kondisi DBD di Asahan KLB untuk 3 Kecamatan. Artinya Kasus bertambah dan yang meninggal mengalami peningkatan akibat DBD,” demikian kata Kepala Dinas melalui Kepala Seksi Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Safrin Hutahean di dinas setempat.
 
Safrin menjelaskan peningkatan kasus DBD tersebut akibat kurang pedulinya masyarakat terhadap lingkungan bersih, sehingga bibit DBD dapat berkembang biak disekitar lingkuangan masyarakat.
 
Dengan kondisi kini, Safrin meminta kepada seluruh aparat Kecamatan, Desa, Kelurahan dan begitu juga pihak Muspika untuk bersama-sama mengerakan masyarakat untuk hidup bersih dan membersihakan sarang nyamuk serta peduli.
 
DBD ini tidak bisa hanya ditangani Dinkes,namun harus dibantu oleh lintas sektor dan masyarakat dalam  memberantas serta mencegah terjadinya kasus tersebut. Bila tidak kasus ini akan terus mengalami peningkatan dan akan banyak jatuh korban.
 
” Mari kita tetap waspada terhadap DBD dan jangan lupa tetap melakukan tindakan menguras, mengubur, menutup plus telungkupkan (3M+T) barang bekas yang berpotensi sebagai tempat sarang nyamuk yang bisa dijadikan sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk,”kata Safrin
 

Pewarta: indra

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016