Sipirok,2/9(Antarasumut)- Angkola Kopi Sipirok (AKS) Coffe saat ini lagi trend trendnya di luar negeri.

Owner AKS Coffe Sholi Pohan utarakan itu kepada Antara, di Sipirok, Jumat.

Coffe produksi UD.AKS sudah cukup terkenal bahkan banyak permintaan pasar international.

"Itali, Jepang dan Amerika sudah putus kerjasama disebabkan tidak mampu menutupi permintaan mereka," kata Sholi.

Soalnya permintaan ketiga negara itu tidak terbatas, alhasil kita yang kewalahan.

"Untuk Korea kerjasama masih terjalin, itu pun sebatas kemampuan produksi kita," ujarnya.

Jepang, Itali, Taiwan dan Amerika mintanya masing-masing 1 kontainer atau 16 ton per kontainer.

Korea, semula minta jatah per jenis coffe 600 Kg per bulan, namun, karena keterbatasan,  akhirnya diserahkan tergantung kafasitas pengiriman UD.AKS.

"Hubungan dengan Jepang, Itali dan Amerika diputus setelah dua bulan kerjasama dibangun," kata Pohan.

AKS Coffe saat ini memproduksi kopi arabica biasa (kebutuhan lokal) dihargai Rp.75ribu/kg, kemudian kopi arabica special (kebutuhan lokal, nasional dan international) dihargai Rp.200 ribu.

Untuk produksi luwak arabica (kebutuhan lokal, nasional dan international) dihargai ratusan hingga jutaan rupiah per kilogramnya.

Ada lagi kopi paling laris manis dijual jenis kopi jantan (peaberry), kopi Hanoeye (madu) dihargai ratusan hingga jutaan rupiah.

"Coffe Peaberri, Luwak dan special Sipirok komoditi unggulan AKS yang paling banyak diminati dalam dan luar negeri termasuk Korea," katanya.

AKS Coffe Sipirok, sudah mengantongi berbagai penghargaan baik nasional maupun international.

"Pada tahun 2015 AKS Coffe berhasil menjuarai coffe tingkat international diacara Korea Coffe Taste Champhionship (KCTC) di Seoul Korea Selatan," kata Sholi.

Untuk tingkat nasional AKS Coffe pemenang coffe terbaik di Indonesia 2014 saat itu sebagai delegasi Pemkab Tapanuli Selatan di Jakarta.

Bahkan dalam waktu AKS Coffe Sipirok diundang khusus oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk acara pasar keuangan rakyat di lapangan Merdeka Medan, 23-25 September 2016.

"Kita bangga atas undangan OJK disamping membawa nama daerah Tapanuli Selatan juga diharap akan dapat memajukan khususnya komoditas coffe di Tapsel," ujar Sholi.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016