Batubara, 25/7 (Antarasumut) - Tujuan dari Pembangunan Proyek PLTU 2 x 350 MW PT Inalum (Persero) adalah sebagai sumber energi listrik baru bagi Inalum.
Hal itu tak lepas sebagai upaya meningkatkan produksi aluminium dari 250.000 ton pertahun menjadi 500.000 ton per tahun yang merupakan road map strategi bisnis korporasi ke depan hingga 2020.
"Semua itu juga untuk memenuhi pasar komoditas aluminium di pasar global dan domestik," kata Dirut PT Inalum (Persero) Winardi dalam siaran persnya beberapa waktu lalu.
S.S. Sijabat (Direktur Operasi dan Pengembangan PT Inalum) menambahkan, “Inalum telah bekerjasama dengan PT Bukit Asam untuk Feasibility Study PLTU dilandasi semangat Sinergi BUMN."
"Tapi kami juga terbuka untuk bekerjasama dengan pihak lain, apakah itu dengan coal miner, Perusahaan EPC, lembaga keuangan untuk pendanaan. Maupun di produk akhir kami (Aluminium Ingot) dalam skema bisnis yang menguntungkan bagi kelangsungan smelter kami."
"Dan tentunya untuk membantu pengembangan kawasan industri Kuala Tanjung nantinya. Apakah itu seperti konsorsium, sindikasi pinjaman maupun berdasarkan Feasibility Study dan analisis bisnis kami."
Direncanakan PLTU bermaksud akan menyalurkan listrik sebesar 350 MW USD4,5 Cent/kWh untuk ekspansi smelter, pot up-grading dan diversifikasi produk.
"Selebihnya akan disalurkan kepada kawasan industri Kuala Tanjung dan sesuai dengan regulasi yang ada. Dan tentunya dengan harga yang kompetitif," papar S.S. Sijabat.
â€Enegi listrik untuk smelter aluminium memiliki kharakteristik khusus yaitu Zero Tolenrance to Interruption. Hal ini tentunya menjadi pertimbangan kami untuk selektif dalam memilih calon mitra untuk membangun PLTU dengan performance tinggi dan ramah lingkungan.
"Gangguan terhadap supply energi listrik dapat merusak tungku peleburan (beku) dan diperlukan cost yang besar untuk recoverynya," timpal Dante Sinaga (Project Manager dan General Manager PLTU), didampingi Ivan Eko Yudho (Manager Konstruksi) dan Arfan Iqbal Hrp (Manager Umum dan Keuangan).
Dante menambahkan, “Saat ini kami tengah mempersiapkan lahan seluas 31,92 Ha yang memanfaatkan tanah HPL Otorita Asahan, sebagai lokasi proyek PLTU. Sembari menyelesaikan perizinan terkait dan status lahan timbul."
"Direncanakan pada kuartal ke-4 tahun ini, kami dapat melakukan ground baking untuk soil improvement sebelum memasuki pekerjaan EPC."
“Kami mengharapkan doa dan dukungan publik untuk pembangunan PLTU ini. Selain untuk peningkatan produksi aluminium dan kawasan industri Kuala Tanjung, Proyek ini juga merupakan salah satu bentuk partisipasi perusahaan untuk mendukung program pemerintah dalam percepatan proyek listrik 35.000 MW."
"Selama 3 (tiga) tahun pekerjaan konstruksi diperkirakan proyek ini akan menyerap ribuan tenaga kerja dan ratusan karyawan ketika beroperasi nantinya," pungkas Dante.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016