Pandan, 20/6 (Antarasumut)-Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah tahun 2017 diperkirakan akan menyedot anggaran kurang lebih Rp 40 miliar.

Adapun taksasi anggaran yang Rp40m tersebut diantaranya, dana hibah kepada KPU Tapteng sebagai dana pelaksanaan Pilkada sebesar Rp 27,5m, untuk Panwas Rp 9m dan sisanya untuk biaya pengamanan mengingat luasnya wilayah Tapteng yakni 20 kecamatan.

Bupati Tapteng, H. Sukran Tanjung, SE, MM mengatakan, besarnya anggaran tersebut akan sia-sia dan terbuang percuma jika masyarakat Tapteng tidak mampu memilih sosok pemimpin yang dapat membawa kemajuan pembangunan dan kesejahteraan di Tapteng.

Jika anggaran sebesar Rp 40m itu dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur kata Bupati, pastinya sudah sangat dirasakan masyarakat faedahnya. 

Begitu juga jika dibagikan sebagai modal usaha bagi masyarakat, pastinya sudah mampu menghasilkan pengusaha-pengusaha kecil yang sejahtera. 

Akan tetapi karena anggaran ini harus dialokasikan untuk biaya pelaksanaan pesta demokrasi pemilihan langsung bertajuk Pilkada sesuai aturan hukum di Indonesia, terpaksa anggaran tersebut harus dialokasikan.

"Kalau saja hanya dengan suit atau toss saja kita bisa memilih Bupati kedepan, sehingga biaya sebesar ini tidak keluar, pasti anggaran Rp 40 miliar itu sudah bisa kita manfaatkan. Tapi sayangnya tidak bisa, pasangan Bupati harus dipilih rakyat secara langsung pada Pilkada," ujarnya, Senin.

Agar anggaran yang dikeluarkan ini tidak sia-sia, tambah Sukran, Ia menghimbau masyarakat Tapteng supaya lebih jeli dan lebih selektif dalam memilih pasangan calon yang dinilai akan mampu membawa Tapteng kearah kemajuan pembangunan yang lebih baik, masyarakat yang lebih sejahtera dan bermartabat.

"Saat ini banyak balon Bupati bermunculan, baik yang berasal dan berdomisili disini, putra daerah di perantauan dan bahkan tokoh dari luar daerah. Dengan berbagai cara dan strategi, mereka menebar pesona mengharap simpati dari rakyat. Ada yang melalui pemberian bantuan, menjual rancangan program, menawarkan iming-iming dan berbagai modus lainnya. Jika masyarakat terbuai, namun ternyata memilih sosok yang tidak amanah, maka masa depan Tapteng, minimal selama 5 tahun ke depan kemungkinan akan suram," katanya.

Untuk itu lanjutnya, pilihlah sosok calon Bupati yang santun, amanah, dekat dengan masyarakat, tahu dan paham seluk beluk Tapteng hingga ke akar-akarnya, religius, nasionalis dan yang sudah berpengalaman. 

Karena jika tidak, maka konsep pembangunan yang sudah dimulai oleh Bupati-bupati sebelumnya akan mentah kembali dan sia-sia, proses pembangunan pun akan terpaksa diulang dari dasar. 

Jika begitu, kapan lagi Tapteng ini akan bergerak maju dari status daerah tertinggal seperti sekarang, pungkasnya.

Pewarta: Jason

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016