Medan, 30/5 (Antarasumut) - Pengurus Pusat Institut Karate-Justu (Inkatsu) Pordibya meminta H.M. Nezar Djoeli sebagai Plt. Ketua Pengporvsu Pordibya Sumatera Utara (Sumut). 

Hal ini dilakukan dalam rangka kegiatan Konsolidasi Pengurus Pusat Pordibya ke Sumut yang bertujuan untuk pengembangan
organisasi dan kemajuan karate Indonesia.

Ketua Umum Pordibya, Drs. Darly Siregar, ICPS.CATS.CCPS mengatakan sebagai perguruan karate yang telah berusia 49 tahun yang sempat mengalami era keemasan.

Namun ditengah perjalanan Pordibya mengalami pasang surut dan kevakuman yang berkepanjangan ini, pengurus pusat mencoba membangkitkan kembali organisasi ini dengan membentuk
pengprov-pengprov di seluruh Indonesia, termasuk Sumut.


"Berdasarkan usulan kabupaten/kota yang ada di Sumut, kita meminta Nezar Djoeli sebagai Plt. Ketua Pengprov Pordibiya Sumut. semoga dibawah kepemimpinan beliau dapat berjalann dengan baik dan menjalankan musyawarah daerah dengan segera," katanya, kepada wartawan disela-sela kegiatan Konsolidasi Pengurus  Pordibya di Rumah Makan
Garuda, Jalan Adam Malik Medan, Minggu (29/5).

Hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum Pordibya, Drs. Darly Siregar, ICPS.CATS.CCPS, Sekretaris Pordibya Pusat, Kemas Benyamin, Plt. Ketua Pordibya Sumut, HM. Nezar Djoeli Wakil Ketua Jaya Kirana, Leonard Surungan Samosir, Sekretaris Pordibya Sumut, Muhammad Fachroel Rozy dan pengurus kabupaten/kota.

Darly menjelaskan, dipilihnya Nezar Djoeli sebagai Plt. Ketua Pengprov Pordibya karena dinilai mau berkontribusi untuk memajukan kareate di Sumut. 

Selain itu, provinsi ini menurut catatan, sebagai salah satu daerah gudangnya para atlet nasional, sehingga pengurus pusat merasa penting untuk melakukan konsolidasi.

Untuk itu, jelas Darly, Pengurus Pusat Pordibya memberikan waktu 6 bulan kepada Pengprov Sumut untuk menyelenggarakan musawarah daerah (Musda) sekaligsu pemilihan ketua definitif dan juga pengembangan perguruan serta mempersiapkan para atlet untuk menghadapi kejuaran nasional, internasional dan piala mendagri pada bulan Oktober
mendatang.

Darly juga menegaskan bahwa selama menjadi Plt, Nezar memiliki kewenangan yang sama dengan pejabat tetap, namun fungsi utama saat ini adalah menjalankan konsolidasi ke kabupaten/kota seperti yang diamanahkan oleh AD/ART Pordibiya.

"Perlu diketahui bahwa saat ini Pordibya memiliki 16 kepengurusan di provinsi secara nasional dan khusus untuk Sumut sudah ada 10 kabupaten/kota kepengurusannya," ujarnya.

Darly juga menuturkan bahwa target perguruan ini kedepan adalah menciptakan atlet yang berperstasi dan bermental baik yang nantinya akan mengikuti kejurnas sekalligus seleknas  di sumut. 

Tidak hanya itu, perguruan ini juga akan melakukan pencarian 'bibit' untuk dikirim ke Eropa latihan yang akan bekerjasama dengan karateka juara dunia georger Sanos dari Yunani dan karateka asal Indonesia Umar Sarif yang
telah menetap di Swiss selama 17 tahun.

Sementara itu, Plt. Ketua Pengprov Pordibya Sumut, Nezar menerima permintaan dirinya sebagai Plt. Ketua Pordibya Sumut dengan target selama 6 bulan untuk melakukan konsolidasi ke kabuapten/kota. 

Hal ini diterimanya semata-mata kepedulian terhadap olah raga di Sumut khususnya karate.

"Saya menerima dengan amanah dan target yang telah ditentukan. Mulai dari sekarang, saya akan bekerja maksimal untuk mencapai target yang telah ditetapkan," ujar Nezar.

Disinggung tentang posisinya sebagai Ketua KKI Sumut yang sebelumnya terpilih melalui musda, Nezar mengatakan pasca pemilihan dirinya sebagai Ketua di organisasi yang lama melalui Musda beberapa waktu lalu, beliau merasa seperti tidak diterima. 

Tidak hanya itu, sampai saat ini beliau juga belum menerima SK sebagai ketua di orgamisasi tersebut. Padahal, beliau telah bertekad untuk memajukan karate di Sumut.

"Buat apa saya mengharapkan yang tidak pasti dan berlama-lama di organisasi yang tidak membutuhkan saya. Nah, hari ini saya diminta sebagai Plt. Ketua Pordibya dengan dukungan dari kabupaten/kota. Lebih baik saya berada 'dirumah' yang kecil namun bisa memajukkanya," ketus Nezar.

Sementara itu, salah satu pengurus KKI Sumut, Jaya Kirana yang hadir pada kesempatan itu mengatakan bahwa dirinya telah mengundurkan diri dari kepengurusan KKI. 

Beliau merasa kecewa karena selama menjabat sebagai Ketua KKI Sumut, Nezar Djoeli seperti tidak dianggap. Padahal
Nezar terpilih berdasarkan hasil musyawarah daerah KKI Sumut.

"Nezar Djoeli seperti tidak dianggap di KKI. Saya merasa kecewa dengan hal itu. Karena itu saya mengundurkan diri keanggotaan KKI Sumut dan masuk ke Pordibya Sumut membantu Nezar Djoeli yang telah ditunjuk sebagai Plt. Ketua Pordibya," katanya.

Pewarta: Rel

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016