Medan, 8/4 (Antara) - Sirup "Noerlen" sudah menjadi salah satu buah tangan khas Medan, yang bukan hanya digemari warga lokal namun juga wisatawan untuk dibawa pulang ke negarinya sebagai oleh-oleh dari "melancong" ke ibu kota Provinsi Sumatera Utara itu.

"Sirup kita asli dari buah markisa dan dicampur dengan gula murni tanpa pemanis buatan, apalagi pengawet," kata pemilik usaha Sirup Noerlen Rachmi Novianti, di Medan, Jumat.

Ia mengatakan, meski usaha yang mulai dirintis sejak tahun 1985 oleh orang tuanya itu pada awalnya mengalami pasang surut, namun secara pasti saat ini omsetnya terus meningkat, bahkan pemasarannya sudah merambah pasar modern di Kota Medan dan beberapa kota lainnya.

Hal itu juga tidak terlepas dari kerja keras yang dilakukannya, baik dengan selalu ikut bazar dan pameran yang digelar oleh berbagai instansi, mau pun dengan upaya pendekatan dengan berbagai pelaku usaha bisnis lainnya.

Misalnya, ia sudah menggandeng beberapa agen biro perjalanan yang memang sering membawa turis dari luar ke Kota Medan mau pun ke kota lainnya untuk berwisata.

Biasanya agen biro perjalanan tersebut akan membawa juga para wisatawan untuk singgah ke tempat usahanya guna melihat produksi sirup Noerlen dan pada akhirnya membelinya untuk dibawa pulang ke negerinya sebagai oleh-oleh khas Medan untuk keluarga mau pun relasi.

"Bahkan ada wisatawan yang memesan sirup kita `by phone` saja, lalu kita mengirimnya melalui paket, tentunya setelah "administrasinya" diselesaikan. Ada yang dari Malaysia, Singapura, bahkan produk kita juga sudah sampai ke Italia," katanya.


Adapun yang lebih menarik, ia ternyata juga mengolah limbah sirup olahannya menjadi berbagai produk lainnya yang memiliki nilai ekonomis, seperti tempat pensil, pot, bingkai foto, hingga lukisan menjadi karya unik yang berharga.


"Limbah biji dan kulit markisa kita olah lagi menjadi `handicraft`. Jadi, tidak ada limbah yang terbuang, semuanya bisa diolah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi," kata pengusaha yang menjadi salah satu binaan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan itu. 

Pewarta: Juraidi

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016