Jakarta, 14/3 (Antara) - Seorang Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Muhammad Asmin mengatakan pihaknya bertekad melanjutkan perjuangan yang telah dirintis oleh Ketua Umum PGRI, Sulistyo.

"Kami bertekad melanjutkan perjuangan tersebut untuk membela kepentingan guru. Amanah ini akan kita jalankan terus," ujar Asmin di Jakarta, Senin.

Sulistyo tewas dalam insiden kebakaran saat terapi hiperbarik di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, Jakarta, Senin.

Sulistyo menjalani terapi tersebut untuk pertama kalinya, berdasarkan rekomendasi dari dokter pribadinya.

"Dalam waktu dekat, kami akan melakukan rapat untuk menentukan siapa pengganti beliau," tambah dia.

Asmin mengaku terpukul dengan kepergian Sulistyo, pasalnya beberapa hari yang lalu dia dan Sulistyo masih bersama hadir dalam rapat kerja di Ambon.

"Beliau orangnya baik, santun dalam bertutur kata dan mempunyai komitmen tinggi dalam membela nasib guru."
   
Kebakaran terjadi di ruang tabung chamber Pulau Miangas Gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) lama RSAL Mintohardjo yang diakibatkan korseleting listrik, sehingga menimbulkan asap putih lebat dan pasien yg ada di dalam tabung terbakar dan tidak dapat diselamatkan.

Chamber merupakan ruangan untuk terapi hiperbarik atau oksigen murni.  Penyelam AL biasanya melakukan terapi itu setelah menyelam akibat dekompresi. Oksigen murni kemudian dialirkan ke ruangan tersebut.

Peristiwa itu terjadi pada pukul 13.00 WIB. Korban tewas yakni Irjen Pol Purn Abubakar Nataprawira (65), Edi Suwardi Suryaningrat (67), dr Dimas Qadar Radityo (28),  dan Dr Sulistyo (54).

Jenazah Sulistyo akan diterbangkan dengan pesawat Garuda dengan jadwal penerbangan pukul 09.30 WIB dan jika kedatangannya sesuai jadwal akan tiba di Semarang sekitar pukul 10.30 WIB.

Sulistyo lahir di Banjarnegara, Jateng, 12 Februari 1962, tutup usia pada umur 54 tahun, meninggalkan seorang istri, yakni Halimah, dan dua orang anak. 

Pewarta: Indriani

Editor : Fai


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016