Medan, 14/3 (Antara) - Irjen Pol Ngadino mengaku bangga pernah memimpin Polda Sumatera Utara karena mampu menunjukkan keberhasilan meski hanya menjabat selama enam bulan.

Dalam pisah sambut parade di Lapangan KS Tubun di Medan, Senin, Irjen Pol Ngadino mengatakan, sejak menjabat mulai 7 September hingga 10 Maret, pihaknya telah berhasil mengungkap sejumlah pelanggaran, baik kejahatan ekonomi mau pun pidana umum.

Ia mencontohkan pembongkaran praktik pengopolosan gas bersubsidi hingga mengamankan 1.206 tabung gas, pengoplosan pupuk bersubsidi dengan barang bukti sebanyak 120 ton, dan penyelundupan bawang merah dengan barang bukti 16 ton.

Demikian juga dengan pengungkapkan tindak pidana pembunuhan satu keluarga di Medan dan penculikan anak di Kota Binjai.

"Hanya dalam beberapa hari, penculikan itu bisa diungkap," katanya.


Lain lagi dengan penemuan landang ganja seluas 5 ha di Kabupaten Mandailing Natal, penangkapan 12 kg sabu-sabu di Medan Barat, penangkapan lima kg sabu-sabu di Tanjung Balai, pembersihan Kampung Kubur di Medan Petisah yang selama ini dikenal sebagai sarang narkoba.


"Masih banyak lagi prestasi yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu," katanya.


Menurut mantan Wakabaharkam Polri itu, pergantian pimpinan di Polda Sumut tidak boleh menghentikan berbagai keberhasilan dan kinerja sebagai institusi penegak hukum dan pengayom masyarakat.


Apalagi wilayah hukum Polda Sumut selalu menjadi perhatian karena salah satu daerah yang indikator keamanan nasional.


Demikian juga keberadaan Sumut sebagai peringkat ketiga nasional dalam peredaran gelap narkoba. "Buktinya, baru-baru ini BNN menangkap pengedar dengan barang bukti 25 kg sabu-sabu," katanya.


Perwira tinggi Polri yang memasuki masa pensiun itu berharap kehadiran Irjen Pol Raden Budi Winarso dapat meningkatkan keberhasilan dan kinerja Polda Sumut. ***2***


(T.I023/B/S015/S015) 14-03-2016 17:29:42

Pewarta: Irwan Arfa

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016