Tapanuli Selatan 15/2 (Antarasumut)- Dalam rangka mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Pemkab Tapsel) mengajak perusahaan dan masyarakat pemilik lahan dan kebun untuk tidak membakar lahan dan tetap mewaspadai upaya pembakar lahan yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

“Sosialisasi pembukaan lahan tanpa bakar ini hal yang paling penting pada acara diskusi yang digelar di Aula Eks Kantor Bupati Tapanuli Selatan, Rabu (10/2) kemarin. Hadir dalam kegiatan itu Kapolres Kabupaten Tapanuli Selatan, AKBP Roni Samtana, Dandim 0212/TS, Letkol Inf. Uyat Harahap, S.IP, PJ.Bupati Tapanuli Selatan, DR. Sarmadhan Hasibuan, SH.,MM, Asisten II Ekbang Tapsel Saulian Sahbih, Kepala BPBD Tapsel Ahmad Ibrahim, Kadis Perkebunan dan Peternakan, Ir. Derianto, serta pimpinan perusahaan Perkebunan seperti PT. ANJ, MIR, SKL, PTPN, serta masyarakat pemilik lahan dan kebun,”kata Kadis Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tapanuli Selatan, Ir. Derianto kepada awak media, Minggu (14/2).

Melalui diskusi ini juga pemerintah berharap dilakukannya sosialisasi antisipasi kebakaran hutan dan lahan kepada warga masyarakat dimasing-masing desa/kelurahan sampai ketingkat terbawah di lingkungan masing-masing.

Kapolres  Tapanuli Selatan, AKBP Rony Samtana menjelaskan masalah kebakaran bukan lagi masalah kecil yang bisa diabaikan, namun ini sudah menjadi masalah Nasional bahkan Dunia.

“Kebijakan pemerintah pusat seluruh stakeholder harus berperan aktif dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Bagi kami taruhannya adalah jabatan,” ucap Kapolres Tapsel.

Hal senada juga disampaikan Dandim 0212/TS, Letkol Inf, Uyat Harahap,menurutnya, secara institusi TNI selalu aktif melakukan kerjasama baik ditingkat terbawah dengan masyarakat untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan .

Perusahaan dalam hal ini ditekankan untuk dapat memberikan data luas areal lahan serta peralatan yang dapat membantu penanggulangan cepat dalam mengendali kebakaran hutan dan lahan.

Kepada masyarakat pemilik lahan juga di himbau agar tidak melakukan pembakaran dalam pembukaan lahan dalam skala kecil maupun besar, Masyarakat turut serta mengantisipasi bencana kebakaran lahan dan hutan.

Sementara itu Kepala Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Ahmad Ibrahim, mengeluhkan kondisi peralatan seperti alat Damkar yang dimilki daerah ini. Dengan hanya dua unit alat damkar yang ada itu dinilai tidak optimal melakukan langkah upaya penanganan kebakaran bila terjadi di daerah Tapsel yang notabennya memiliki 16 Kecamatan.

“Saya rasa tidak masksimal karena kita hanya memiki dua damkar sementara kita memiliki 16 Kecamatan yang harus di jaga. Kita tidak mampu menempuh perjalanan menuju daerah kecamatan apabila terjadi kebakaran di bawah satu jam, karena jarak tempuh dan medan yang sangat mempengaruhi,” kata Ahmad Ibrahim.

Untuk itu kedepan pihaknya berharap adanya penambahan Damkar sehingga untuk penanggulangan kebakaran di tampsel lebih optimal.

PJ. Bupati Tapsel, DR. Sarmadhan Hasibuan, SH. MM mengatakan, kedepan Tapanuli Selatan harus memilki Satgas Penanggulangan Kebakaran, dan akan melakukan pendataan perusahaan dan lahan yang ada di Tapanuli Selatan supaya memudahkan dalam penanggulangan bencana kebakaran.

Sementara itu pihak perusahaan juga diminta untuk menyediakan peralatan termasuk damkar untuk antisifasi bahaya kebakaran terjadi minimal di daerah kawasannya.

Diskusi ini juga digelar atas kebakaran kebun yang terjadi belum lama ini di Muara Upu. Persoalan ini telah menjadi masalah nasional dan daerah diigatkan untuk lebih mewaspadai agar persoalan yang sama tidak terulang.

Pewarta: Khairul Arief

Editor : khairularief


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016