Langkat, Sumut, 10,2 (Antara) - Seluas 120 hektare tanaman padi petani dengan usia tanaman 7-30 hari di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, terendam banjir akibat meluapnya sungai Wampu setelah curah hujan yang cukup tinggi di wilayah hulu.


Tanaman padi yang terendam banjir tersebut berada di Desa Karya Maju, Kecamatan Tanjungpura, kata Kepala Unit Pelaksa Tehnis Dinas Pertanian Tanjungpura Mariono, di Tanjungpura, Rabu.


Mariono mengungkapkan varietas padi yang terendam banjir itu berasal dari ciherang, mikongga, impari, indragiri. Banjir terjadi sejak Senin (9/2) hingga kini (Rabu).


"Sekarang air sudah mulai surut, diharapkan volume sungai Wampu tidak semakin naik lagi," katanya.


Mariono juga menerangkan untuk tanaman padi di daerah lainnya hingga sekarang ini masih aman. Air belum masuk ke lahan persawahan sesuai dengan laporan dari para petugas yang berada di lapangan, yang sekarang terus melakukan pemantauan karena hujan masih melanda kawasan itu.


Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Langkat Yusfik Helmi menjelaskan hingga akhir Januari 2016 ini sudah terealisasi penanaman padi seluas 4.445 hektare atau 5,12 persen dari rencana tanam seluas 86.749 hektare.


"Jadi yang terendam banjir 120 hektare itu berada di kawasan tanaman bulan Januari 2016," katanya.


Yusfik juga menerangkan lahan persawahan Tanjungpura selalu terendam banjir bila curah hujan tinggi disebabkan kawasan pertanian tersebut berdekatan dengan aliran sungai Wampu yang menuju ke laut.


Namun lahan pertanian lainnya hingga sekarang ini masih aman, belum dilanda banjir, karena air terlihat mulai surut, katanya.***3***


(T.KR-IFZ/B/J003/J003) 10-02-2016 14:59:41

Pewarta: Imam Fauzi

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016