Medan, 8/2 (Antara) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendata ulang jumlah warga dari daerah itu yang menjadi pengikut organisasi Gerakan Fajar Nusantara yang akan dipulangkan.


Plt Gubernur Sumut HT Erry Nuradi di Medan, Senin, mengatakan pada awalnya Pemprov Sumut mendapatkan data bahwa warga asal daerah itu yang menjadi pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sebanyak 301 orang.


Namun dalam perkembangannya, jumlah tersebut tidak akurat karena adanya kemungkinan warga dari provinsi lain yang dimasukkan sebagai warga Sumut.


"Data yang aslinya lebih sedikit (dari data awal 301 orang)," katanya.


Karena itu, Pemprov Sumut telah memerintahkan pejabat Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) untuk mendata ulang jumlah warga Sumut yang menjadi pengikut Gafatar.


Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengirimkan tim ke Jawa Tengah yang menjadi lokasi sementara pengikut organisasi Gafatar.


Tim Kesbangpol Lintas Sumut tersebut akan berkoodinasi dengan Pemprov Jawa Tengah dalam mendata warga Sumut yang menjadi pengikut Gafatar, sekaligus membuat persiapan pemulangan kembali ke daerah itu.


"Datanya berubah. Jadi, harus didata kembali agar yang dikembalikan itu benar-benar warga Sumut," katanya.


Mengenai pemulangan, Pemprov Sumut memiliki sejumlah alternatif seperti menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU atau menyewa pesawat komersial.


Erry Nuradi memastikan, Pemprov Sumut tidak memiliki masalah dalam pemulangan tersebut karena memiliki anggaran dari dana tidak terduga yang dapat dipergunakan sewaktu-waktu.


Mantan Bupati Serdang Bedagai itu juga menegaskan, pendataan itu bukan bagian dari upaya menghalangi kepulangan eks Gafatar ke Sumut.


"Tidak ada upaya menghalangi. Hanya pendataan ulang karena ada perbedaan angka berapa orang sebenarnya warga Sumut yang di Jawa Tengah itu," katanya. ***2***


(T.I023/B/I007/I007) 08-02-2016 18:25:15

Pewarta: Irwan Arfa

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016