Pematangsiantar, Sumut, 25/1 (Antara) - Jalur transportasi alternatif jalan lintas Sumatera (Jalinsum) di kawasan Kelurahan Tanjung Pinggir wilayah Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, amblas sehingga perlu perbaikan segera.
Dari Pematangsiantar dilaporkan, Senin, masyarakat sekitar dan pengguna jalan mengkhawatirkan terputusnya transportasi, apalagi lokasinya hanya berjarak kira-kira 30 meter dari Terminal Tanjung Pinggir di Kecamatan Martoba itu.
"Hampir separuh ruas jalan berlubang dalam, kalau tidak cepat ditangani bisa meluas," kata Rahmat Basyir (42 tahun), sopir truk, yang melintasi kawasan itu.
Jalan amblas itu juga membahayakan pengendara, khususnya yang jarang melintas dan malam hari, karena penerangan kurang memadai.
Syahrul (39 tahun) warga sekitar mengatakan, jalan amblas itu merupakan saluran air yang sudah beberapa kali dilakukan perbaikan.
Lokasinya lebih rendah sehingga menjadi pusat genangan air, apalagi saat musim penghujan seperti dalam dua minggu ini.
Syahrul menilai perbaikan yang dilakukan kurang maksimal, yang menyebabkan ruas jalan tidak mampu menahan beban berat dari truk berbadan besar.
"Berbagai jenis kendaraan dengan muatan penuh melintas setiap hari di jalan ini untuk menghindari kemacetan di kota," kata Syahrul. ***3***
(T.KR-WRS/C/S015/S015) 25-01-2016 16:41:30
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
Dari Pematangsiantar dilaporkan, Senin, masyarakat sekitar dan pengguna jalan mengkhawatirkan terputusnya transportasi, apalagi lokasinya hanya berjarak kira-kira 30 meter dari Terminal Tanjung Pinggir di Kecamatan Martoba itu.
"Hampir separuh ruas jalan berlubang dalam, kalau tidak cepat ditangani bisa meluas," kata Rahmat Basyir (42 tahun), sopir truk, yang melintasi kawasan itu.
Jalan amblas itu juga membahayakan pengendara, khususnya yang jarang melintas dan malam hari, karena penerangan kurang memadai.
Syahrul (39 tahun) warga sekitar mengatakan, jalan amblas itu merupakan saluran air yang sudah beberapa kali dilakukan perbaikan.
Lokasinya lebih rendah sehingga menjadi pusat genangan air, apalagi saat musim penghujan seperti dalam dua minggu ini.
Syahrul menilai perbaikan yang dilakukan kurang maksimal, yang menyebabkan ruas jalan tidak mampu menahan beban berat dari truk berbadan besar.
"Berbagai jenis kendaraan dengan muatan penuh melintas setiap hari di jalan ini untuk menghindari kemacetan di kota," kata Syahrul. ***3***
(T.KR-WRS/C/S015/S015) 25-01-2016 16:41:30
Editor : Ribut Priadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016