Tanjunggading, 5/12 (Antarasumut) - PS Tebingtinggi yang bertindak sebagai pendatang baru pada Turnamen Piala Inalum 2016 tampil cemerlang di laga debutnya. Melawan Batubara FC di Pool A, PS Tebingtinggi mampu menang tipis 2-1.

Yang lebih oke, PS Tebingtinggi mampu menang setelah sempat tertinggal satu gol di babak pertama. Pada menit 28, kesalahan kiper Tebingtinggi terhadap striker Batubara FC, Fahri di kotak terlarang memaksa wasit Suprapto yang memimpin pertandingan menunjuk titik putih.

Ardiansyah kapten Batubara FC maju menjadi algojo. Dan sontekannya ke arah kanan gawang gagal dibendung kiper yang terlanjur buang badan ke kiri. Skor satu kosong untuk Batubara FC tercipta pada menit 29.

Pasca gol itu, permainan Tebingtinggi sempat menurun. Namun jual beli serangan masih terjadi. Penguasaan bola relatif seimbang.

Tebing tampak ingin menyamakan kedudukan, namun terkesan buru-buru. Beberapa sontekan dilepaskan lini depan dan lini kedua dari luar kotak penalti. Sayang sontekan demi sontekan gagal menemui sasaran. Bola lebih sering menyamping atau bahkan ke atas mistar.

Sebaliknya kubu Batubara FC di babak pertama tampil cukup bagus. Kepercayaan diri lini depan terpancar jelas.

Fahri, setelah gol pertama langsung menggebrak dengan gocekan di kotak penalti. Beberapa umpan terobosan Batubara FC mudah lolos dari kaki para bek Tebingtinggi yang kelewat batas aman.

Tebingtinggi masih berupaya mencari gol penyeimbang jelang laga usai di babak pertama. Namun itu tadi, beberapa sontekan acapkali tak menemui sasaran.

Gaya main di awal-awal Tebingtinggi memanfaatkan lemahnya lini belakang Batubara di sektor kiri. Namun sayap kanan Tebingtinggi bermain tak cukup stamina untuk maju mundur membantu serangan dan pertahanan.

Melihat hal itu pelatih Tebingtinggi, Jamal Makmur lantas menarik sayap kanan Teguh. Ahmad Affandi masuk menggantikan.

Masuknya Affandi terbukti tepat. Penampilannya lumayan oke. Kinerja lini depan Tebingtinggi meningkat.

Puncaknya Affandi sukses memecah kebuntuan lewat sebuah kemelut. Sontekannya gagal diselamatkan bek Batubara FC. Gol yang ditunggu itu hadir di babak kedua tepatnya menit 51.

Beberapa saat setelah gol itu, kapten Batubara FC, Ardiansyah mendapat malapetaka. Menurut wasit, Ardiansyah dengan sengaja ingin mencederai pemain Tebingtinggi sehingga dengan tegas kartu merah dicabut untuknya.

Protes terjadi namun wasit tetap pada pendiriannya.

Bermain 10 pemain, Batubara FC yang dibesut Syafrizal langsung melakukan pertukaran pemain. Di sisi lain, Tebingtinggi bangkit. Mereka main dengan santai dengan umpan satu-dua.

Penguasaan bola pun berpindah ke skuad Tebingtinggi. Beberapa serangan terjadi. Pertahanan Batubara FC mendapat teror. Tapi beberapa peluang emas gagal jadi gol.

Sampai pada menit 71, pemain pengganti Tebingtinggi bernama Sahrum menjadi pahlawan. Sontekannya dengan cantik melambung tak disangka kiper Batubara FC. Gol terjadi lewat skema loop ball.

Kiper Batubara, Aldi terlalu maju ke depan. Sedangkan sontekan spekulasi dari depan kotak penalti melambung ke atas gawang.

Skor 2-1 menjadi milik Tebingtinggi hingga wasit menyudahi laga.

Pelatih Tebingtinggi, Jamal Makmur mengaku puas dengan hasil yang diraih. Ini tak lain sebab skuad ini baru dibentuk.

“Jujur saja kami baru dua kali try out. Namun kami syukuri hasil ini sangat bagus,” katanya usai laga.

Sedangkan kubu Batubara FC tampak sangat kecewa. Menurut arsitek Syafrizal, masalah fisik menjadi perhatian utama.

“Fisik pemain tadi drop. Ditambah lagi kartu merah tadi. Seharusnya kuning dulu tapi itu sudah keputusan wasit, jadi kami terima,” kata Syafrizal.

Pewarta: Juraidi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015