Medan, 18/11 (Antara) - Politeknik Teknologi Kimia Industri atau PTKI mengapresiasi manajemen PT Toba Pulp Lestari yang peduli dengan dunia pendidikan termasuk menampung lulusan sekolah lokal atau daerah.
"Sejak tahun 1986 alumni PTKI telah diterima bekerja di Tobapulp yang dulunya masih bernama Indo Rayon. Itu salah satu sikap Tobapulp yang menunjukkan kepedulian terhadap daerah,"kata Pembantu Rektor III PTKI Adil Barus di Medan, Rabu.
Menurut dia, selain diterima bekerja, Tobapulp menerima mahasiswa PTKI yang melakukan praktek kerja lapangan (PKL).
Mendukung kelancaran PKL mahasiswa PTKI dan Tobapulp melakukan nota kesepahaman soal penerimaan PKL tersebut.
Dalam perjanjian itu, PTKI yang sudah berdiri sejak 1983 tersebut bisa mengirimkan mahasiswa ke Tobapulp untuk PKL maksimal selama tiga bulan.
"Kerja Sama itu diharapkan PTKI dimanfaatlkan mahasiswa untuk memperdalam ilmu teknik kimia dan mesin yang dipelajari di bangku perkuliahan sehingga menjadi bekal untuk bisa bekerja baik di Tobapulp atau perusahaan lain dan bahkan berusaha sendiri," katanya.
Adil menjelaskan. kepedulian dan dukungan Tobapulp ke pendidikan dan generasi muda daerah juga terlihat dari dukungan perusahaan itu dengan bersinergitas bersama PTKI dalam acara pertemuan pelaku usaha industri yang difasilitasi Departemen Perindustrian di Batam,Kepulauan Riau, belum lama ini.
"PTKI yang dulunya bernama Pendidikan Teknik Kimia Industri sudah melahirkan sekitar 6.000 alumni yang bekerja di berbagai perusahaan dan diharapkan dengan kepedulian Tobapulp, lulusan PTKI semakin bermutu dan kesempatan kerja bagi alumni juga semakin besar," katanya.
Sejak berubah status menjadi Politeknik Teknologi Kimia Industri, kampus itu memiliki tiga program studi yakni Teknik Kimia, Teknik Mekanika dan Agribisnis Kepala Sawit dengan status jenjang pendidikan Diploma III (DIII).
Adil mengklaim, bahwa PTKI adalah satu-satunya perguruan tinggi yang memiliki dua pabrik sekaligus di dalam kampus yaang menjadi objek pembelajaran bagi mahasiswa.
Satu pabrik kelapa sawit (PKS) dengan kapasitas 1 ton/jam itu diharapkan bisa menjadi tempat belajar langsung mahasiswa.
Direktur PT Tobapulp, Leo Hutabarat mengakui, banyak alumni PTKI yang bergabung bekerja di perusahaan pulp yang beroperasi di Porsea.
"Saat ini, ada sekitar 52 pekerja Tobapulp alumni PTKI dengan terbesar dari jurusan Fakultas Teknik Kimia dan Teknik Mekanika," ujarnya.
Tobapulp, kata dia, selalu dan tetap terbuka bagi perguruan tinggi yang menginginkan menjadikan perusahaan itu sebagai tempat praktek kerja lapangan dan bekerja bagi yang memenuhi persyaratan.
"Sinergi dengan perguruan tinggi menjadi komitmen Tobapulp dalam mendukung kemajuan dunia pendidikan di tanah air," katanya.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
"Sejak tahun 1986 alumni PTKI telah diterima bekerja di Tobapulp yang dulunya masih bernama Indo Rayon. Itu salah satu sikap Tobapulp yang menunjukkan kepedulian terhadap daerah,"kata Pembantu Rektor III PTKI Adil Barus di Medan, Rabu.
Menurut dia, selain diterima bekerja, Tobapulp menerima mahasiswa PTKI yang melakukan praktek kerja lapangan (PKL).
Mendukung kelancaran PKL mahasiswa PTKI dan Tobapulp melakukan nota kesepahaman soal penerimaan PKL tersebut.
Dalam perjanjian itu, PTKI yang sudah berdiri sejak 1983 tersebut bisa mengirimkan mahasiswa ke Tobapulp untuk PKL maksimal selama tiga bulan.
"Kerja Sama itu diharapkan PTKI dimanfaatlkan mahasiswa untuk memperdalam ilmu teknik kimia dan mesin yang dipelajari di bangku perkuliahan sehingga menjadi bekal untuk bisa bekerja baik di Tobapulp atau perusahaan lain dan bahkan berusaha sendiri," katanya.
Adil menjelaskan. kepedulian dan dukungan Tobapulp ke pendidikan dan generasi muda daerah juga terlihat dari dukungan perusahaan itu dengan bersinergitas bersama PTKI dalam acara pertemuan pelaku usaha industri yang difasilitasi Departemen Perindustrian di Batam,Kepulauan Riau, belum lama ini.
"PTKI yang dulunya bernama Pendidikan Teknik Kimia Industri sudah melahirkan sekitar 6.000 alumni yang bekerja di berbagai perusahaan dan diharapkan dengan kepedulian Tobapulp, lulusan PTKI semakin bermutu dan kesempatan kerja bagi alumni juga semakin besar," katanya.
Sejak berubah status menjadi Politeknik Teknologi Kimia Industri, kampus itu memiliki tiga program studi yakni Teknik Kimia, Teknik Mekanika dan Agribisnis Kepala Sawit dengan status jenjang pendidikan Diploma III (DIII).
Adil mengklaim, bahwa PTKI adalah satu-satunya perguruan tinggi yang memiliki dua pabrik sekaligus di dalam kampus yaang menjadi objek pembelajaran bagi mahasiswa.
Satu pabrik kelapa sawit (PKS) dengan kapasitas 1 ton/jam itu diharapkan bisa menjadi tempat belajar langsung mahasiswa.
Direktur PT Tobapulp, Leo Hutabarat mengakui, banyak alumni PTKI yang bergabung bekerja di perusahaan pulp yang beroperasi di Porsea.
"Saat ini, ada sekitar 52 pekerja Tobapulp alumni PTKI dengan terbesar dari jurusan Fakultas Teknik Kimia dan Teknik Mekanika," ujarnya.
Tobapulp, kata dia, selalu dan tetap terbuka bagi perguruan tinggi yang menginginkan menjadikan perusahaan itu sebagai tempat praktek kerja lapangan dan bekerja bagi yang memenuhi persyaratan.
"Sinergi dengan perguruan tinggi menjadi komitmen Tobapulp dalam mendukung kemajuan dunia pendidikan di tanah air," katanya.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015