Kisaran, 30/9, (Antara) - Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, melansir daerah itu dalam tiga tahun terakhir bebas dari penyakit kaki gajah (Filariasis).
"Sudah tiga tahun terakhir ini, kita tidak menemukan adanya masyarakat yang menderita penyakit kaki gajah," kata Kepala Seksi Penanggulangan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Asahan, Safrin Hutahean, di Kisaran, Rabu.
Namun dinas kesehatan hingga kini masih memiliki data kasus kaki gajah dari beberapa tahun sebelumnya yang tersebar di 13 puskemas, diantaranya Puskemas Pulau Rakyat, Sei Dadap, Air Joman, Meranti.
"Kalau melihat data sebelumnya memang tercatat ada 14 kasus kaki gajah. Kalau ada kasus kaki gajah, kita lakukan pemeriksaan darah kepada 500 masyarakat sekitar lokasi kasus. Karena penularan penyakit ini dilakukan oleh nyamuk," katanya.
Meskipun Asahan masih aman dari kasus kaki gajah, pihaknya selalu melakukan penyisiran dan pencegahan serta sosialisasi kepada masyarakat, khususnya daerah-daerah endemis penyakit kaki gajah.
Sosialisasi tersebut dinilai penting untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa kaki gajah merupakan golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.
Atas dasar itu ia meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk dengan membersihkan semak-semak di sekitar rumah.
"Kuras tempat penampungan air seperti bak mandi dan kolam serta menimbun barang-barang bekas tempat berkembang biaknya nyamuk," katanya.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
"Sudah tiga tahun terakhir ini, kita tidak menemukan adanya masyarakat yang menderita penyakit kaki gajah," kata Kepala Seksi Penanggulangan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Asahan, Safrin Hutahean, di Kisaran, Rabu.
Namun dinas kesehatan hingga kini masih memiliki data kasus kaki gajah dari beberapa tahun sebelumnya yang tersebar di 13 puskemas, diantaranya Puskemas Pulau Rakyat, Sei Dadap, Air Joman, Meranti.
"Kalau melihat data sebelumnya memang tercatat ada 14 kasus kaki gajah. Kalau ada kasus kaki gajah, kita lakukan pemeriksaan darah kepada 500 masyarakat sekitar lokasi kasus. Karena penularan penyakit ini dilakukan oleh nyamuk," katanya.
Meskipun Asahan masih aman dari kasus kaki gajah, pihaknya selalu melakukan penyisiran dan pencegahan serta sosialisasi kepada masyarakat, khususnya daerah-daerah endemis penyakit kaki gajah.
Sosialisasi tersebut dinilai penting untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa kaki gajah merupakan golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.
Atas dasar itu ia meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk dengan membersihkan semak-semak di sekitar rumah.
"Kuras tempat penampungan air seperti bak mandi dan kolam serta menimbun barang-barang bekas tempat berkembang biaknya nyamuk," katanya.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015