Medan, 27/8 (Antara) - PSMS Medan berhasil memenuhi ambisinya menambah poin tiga angka setelah mengalahkan PS Kwarta 1-0 pada laga penutup grup A Piala Kemerdekaan di Stadion Teladan Medan, Kamis Malam
Satu satunya gol yang tercipta untuk PSMS Medan sekaligus gol kemanangan dicetak pemain nomor punggung 29, Suhandi pada menit 47.
Dengan tambahan tiga poin tersebut, PSMS berhasil memuncaki grup A dengan koleksi 11 poin dan berhak melangkah ke babak delapan besar bersama Kalteng Putra yang menempati posisi kedua dengan nilai 9.
Sementara PS Kwarta harus tersingkir karena hanya mampu menempati peringkat ketiga grup A dengan nilai 6 dari sekali menang, tiga seri dan sekali kalah.
Usai laga, asisten pelatih PSMS Medan Edi Syahputra mengatakan pada 15 menit awal anak-anak asuhnya seperti bermain dengan beban mental karena diwajibkan memenangkan laga untuk lolos 8 besar.
"Dari awal saya selalu mengatakan kepada anak-anak untuk tidak bermain tegang, dan bermain sesuai dengan ciri permainan tim. Dibabak kedua baru mereka bisa bermain lepas," katanya.
Sementara asisten pelatih PS Kwarta Slamet Riyadi mengatakan secara penampilan pemain ia mengaku cukup puas karena mampu memberikan perlawanan terhadap PSMS, namun kualitas pemain depan timnya masih jauh dari PSMS.
Terbukti, sejumlah peluang di lini depan juga belum dapat dimaksimalkan.
"Kita akui PSMS sendiri memiliki motivasi yang cukup besar. Namun begitu, sebenarnya pemain kita bisa memberi perlawanan. Satu gol tim lawan diakibatkan kelengahan pemain kita yang tidak fokus dalam menjaga lawan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
Satu satunya gol yang tercipta untuk PSMS Medan sekaligus gol kemanangan dicetak pemain nomor punggung 29, Suhandi pada menit 47.
Dengan tambahan tiga poin tersebut, PSMS berhasil memuncaki grup A dengan koleksi 11 poin dan berhak melangkah ke babak delapan besar bersama Kalteng Putra yang menempati posisi kedua dengan nilai 9.
Sementara PS Kwarta harus tersingkir karena hanya mampu menempati peringkat ketiga grup A dengan nilai 6 dari sekali menang, tiga seri dan sekali kalah.
Usai laga, asisten pelatih PSMS Medan Edi Syahputra mengatakan pada 15 menit awal anak-anak asuhnya seperti bermain dengan beban mental karena diwajibkan memenangkan laga untuk lolos 8 besar.
"Dari awal saya selalu mengatakan kepada anak-anak untuk tidak bermain tegang, dan bermain sesuai dengan ciri permainan tim. Dibabak kedua baru mereka bisa bermain lepas," katanya.
Sementara asisten pelatih PS Kwarta Slamet Riyadi mengatakan secara penampilan pemain ia mengaku cukup puas karena mampu memberikan perlawanan terhadap PSMS, namun kualitas pemain depan timnya masih jauh dari PSMS.
Terbukti, sejumlah peluang di lini depan juga belum dapat dimaksimalkan.
"Kita akui PSMS sendiri memiliki motivasi yang cukup besar. Namun begitu, sebenarnya pemain kita bisa memberi perlawanan. Satu gol tim lawan diakibatkan kelengahan pemain kita yang tidak fokus dalam menjaga lawan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015