Tebing Tinggi, 27/8 (antarasumut)- Pengrajin tempe di Tebing Tinggi terancam gulung tikar, dampak kenaikan bahan baku kacang kedelai Rp. 7000.- menjadi Rp.8000.- per Kg nya.

Fluktuasi nilai tukar dollar ke rupiah ternyata berdampak sampai kedaerah menerpa pengusaha kecil seperti Jupriana (42) pedagang tempe Tebing Tinggi dan terpaksa menjual dengan merugi demi kelanjutan usahanya.

Disampaikan Jupriana (42) Warga Jalan Ikhlas Kelurahan Persiakan Tebing Tinggi pengusaha tempe Rabu (26/8) katakan dia sama sekali tidak menaikan harga jual tempenya tetap Rp.3000.- dan Rp.4000.- perbatangnya.

Belum ada solusinya ingin menaikan harga, sekarang aja penjualannya menurun, apalagi nanti dinaikan semakin tak ada pembelinya, dan terpaksa mempertahankan usaha ini untuk menghidupi keluarga, ujarnya mengeluh.

Dikatakannya, berenacana akan menaikan harga jual atau mengurangi ukurannya, namun masih ragu nanti pelanggannya kabur, apalagi rekan-rekan pengrajin tempe lainnya masih mempertahankan harga lamanya

Jupriana berharap Pemerintah dapat melakukan upaya mengatasi hal tersebut, dan tentunya tidak bisa hanya Pemerintah Kota Tebing Tinggi, tetapi Pemerintah Pusat karena menyangkut tentang barang import, kebijakanya ada di Pusat.

Omset kami terus menurun dagangan lesu, biasanya produksi menghabiskan 4 kwintal kecang kedelai, kini tinggal hanya 2 kwintal saja, kami berharap sangat Pemerintah segera turun tangan, misalnya dengan mensubsidi kacang kedelai, ucapnya.

Kabag Ekonomi dan Pembangunan Pemko Tebing Tinggi Ir.Joko Susilo, katakan belum mendapatkan laporan kenaikan harga kacang kedelai, karena tim monitoring harga dilakukan Dinas Koperindag, namun kondisi ini akan kami bahas di tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID).

Menurut Joko Susilo, harga kacang kedelai impor naik akibat nilai rupiah yang semakin terpuruk akibat nilai tukar dolar naik.

Sementara kacang kedelai lokal masih normal, namun pengusaha tempe enggan menggunakannya disebabkan mutunya kurang baik, namun demikian kita akan berupaya mencarikan solusi yang terbaik, mereka pedagang kecil yang layak memperoleh perlindungan, ujarnya. (del).

Pewarta: Dhani Elison

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015