Medan,  (Antara) - Singapura mengakui produk dan kualitas minyak sawit mentah atau crude palm oil dan hortikultura asal Sumatera Utara dan berharap kerja sama dagang bisa ditingkatkan. Menteri Luar Negeri Singapura, Masagos Zulkifli Bin Masagos Mohammad di Medan, Selasa, mengatakan Singapura sudah memiliki hubungan baik dengan Indonesia termasuk di dalamnya Sumatera Utara (Sumut). Dia mengatakan itu saat bertemu dengan Wakil Gubernur Sumut H T Erry Nuradi dalam rangkaian kunjungan kerjanya antara lain menghadiri acara peringatan HUT ke-50 Singapura di Medan. Didampingi Konjen Singapura untuk Medan, Mark Law, Masagos yang juga merangkap sebagai Menteri Dalam Negeri Singapura itu menjelaskan jumlah investasi pengusaha Singapura juga cukup besar di Indonesia termasuk Sumut. Indonesia, kata dia, masih tetap dianggap menarik sebagai tempat investasi, tetapi pengusaha Singapura memang masih melihat adanya hambatan investasi antara lain "image" terorisme dan masih minimnya peraturan yang mendukung investasi. Wakil Gubernur Sumut H T Erry Nuradi mengatakan Pemprov Sumut memang berharap kerja sama dagang dengan negara asing termasuk Singapura bisa ditingkatkan terus. Apalagi, kata dia, dewasa ini Sumut memiliki tiga kawasan yang mempunyai potensi untuk investasi. Pertama adalah Kawasan Medan, Binjai, Deliserdang dan Karo atau Mebidangro yang dirancang menjadi megapolitan baru di Indonesia bagian barat. Kedua adalah kawasan terpadu Pelabuhan Kuala Tanjung dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei serta Kawasan Khusus Danau Toba. "Jumlah pengusaha Singapura yang berinvestasi diharapkan bisa terus ditingkatkan di Sumut," katanya. ***3*** Ridwan Ch (T.E016/B/R. Chaidir/R. Chaidir)

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015