Pematangsiantar, Sumut, 5/7 (Antara) - Masyarakat dari berbagai daerah memanfaatkan liburan panjang sekolah tahun 2015 dengan mengunjungi lokasi satwa di Taman Hewan Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Dameria Naibaho (47), warga Kabupaten Samosir di Pematangsiantar, Minggu, mengaku sudah dua kali datang ke lokasi hunian satwa itu bersama keluarga dalam kurun waktu dua tahun.
Ia mengaku puas dengan keberadaan satwa-satwa yang berasal dari berbagai negara, seperti Indonesia dan luar negeri yang jarang dijumpai lagi.
Banyaknya pohon-pohon besar membuat suasana teduh dan nyaman sehingga merasa berada di perkampungan dengan kawasan berbukitan yang cukup menantang.
"Naik turun memang capek, tetapi terbayarkan dengan tingkah laku hewan, alam, kebersihan terjaga dan mereka (petugas setempat) juga baik dan ramah," kata Dameria.
Sutarman (36), warga Kabupaten Simalungun, mengatakan, Taman Hewan Pematang Siantar tidak sekadar memberikan hiburan keluarga, tetapi juga menambah pengetahuan tentang keberadaan hewan-hewan.
"Di setiap kandang hewan terdapat informasi nama, asal, makanan dan kebiasaan hewan, sehingga orang tua bisa menjawab pertanyaan anak tanpa ragu," katanya.
Sutarman mengatakan, Taman Hewan Pematang Siantar menjadi tujuan utama kunjungan liburan jika memiliki waktu luang, karena pengelola selalu menambah jenis hewan, meski harga mengalami empat kali kenaikan.
"Dari harga Rp5.000, Rp10.000, Rp15.000, sampai Rp25.000 sekarang ini, saya tetap membawa keluarga ke tempat ini," katanya.
Manager Umum Taman Hewan Pematang Siantar Nandang Suaidah menyebutkan, rata-rata kunjungan hari biasa mencapai 600-an orang, sedangkan pada akhir pekan mencapai 1.000 hingga 1.500 orang.
Pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan dan hiburan yang menyenangkan, aman, dan nyaman kepada pengunjung dengan melakukan pembenahan lokasi dan penambahan satwa hunian.
"Bukan jumlah satwa, tetapi yang utama spesies (jenis)," kata Nandang. ***1***
(T.KR-WRS/B/I. Arfa/I. Arfa)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
Dameria Naibaho (47), warga Kabupaten Samosir di Pematangsiantar, Minggu, mengaku sudah dua kali datang ke lokasi hunian satwa itu bersama keluarga dalam kurun waktu dua tahun.
Ia mengaku puas dengan keberadaan satwa-satwa yang berasal dari berbagai negara, seperti Indonesia dan luar negeri yang jarang dijumpai lagi.
Banyaknya pohon-pohon besar membuat suasana teduh dan nyaman sehingga merasa berada di perkampungan dengan kawasan berbukitan yang cukup menantang.
"Naik turun memang capek, tetapi terbayarkan dengan tingkah laku hewan, alam, kebersihan terjaga dan mereka (petugas setempat) juga baik dan ramah," kata Dameria.
Sutarman (36), warga Kabupaten Simalungun, mengatakan, Taman Hewan Pematang Siantar tidak sekadar memberikan hiburan keluarga, tetapi juga menambah pengetahuan tentang keberadaan hewan-hewan.
"Di setiap kandang hewan terdapat informasi nama, asal, makanan dan kebiasaan hewan, sehingga orang tua bisa menjawab pertanyaan anak tanpa ragu," katanya.
Sutarman mengatakan, Taman Hewan Pematang Siantar menjadi tujuan utama kunjungan liburan jika memiliki waktu luang, karena pengelola selalu menambah jenis hewan, meski harga mengalami empat kali kenaikan.
"Dari harga Rp5.000, Rp10.000, Rp15.000, sampai Rp25.000 sekarang ini, saya tetap membawa keluarga ke tempat ini," katanya.
Manager Umum Taman Hewan Pematang Siantar Nandang Suaidah menyebutkan, rata-rata kunjungan hari biasa mencapai 600-an orang, sedangkan pada akhir pekan mencapai 1.000 hingga 1.500 orang.
Pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan dan hiburan yang menyenangkan, aman, dan nyaman kepada pengunjung dengan melakukan pembenahan lokasi dan penambahan satwa hunian.
"Bukan jumlah satwa, tetapi yang utama spesies (jenis)," kata Nandang. ***1***
(T.KR-WRS/B/I. Arfa/I. Arfa)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015