Medan, 31/1 (Antara) - USAID Prioritas terus berupaya mempromosikan budaya membaca di kalangan siswa, terutama di sekolah dasar, di antaranya dengan menghibahkan ribuan buku ke sekolah-sekolah mitra.
Koordinator Provinsi USAID Prioritas Sumatera Utara Agus Marwan di Medan, Sabtu, mengatakan pihaknya tidak hanya menghibahkan ribuan buku tetapi juga mendorong sekolah menciptakan program khusus membaca, karena dengan adanya program membaca diharapkan memicu terciptanya budaya baca.
"Membaca itu kebudayaan, sehingga dibutuhkan program khusus untuk membiasakan masyarakat sekolah rutin membaca," katanya.
Ia mengatakan sekolah-sekolah mitra USAID Prioritas saat ini, tengah gencar menciptakan program membaca, salah satunya adalah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Rantauprapat di Labuhanbatu.
"Hari ini mitra kami, MTs Negeri Rantauprapat, Labuhanbatu, telah meluncurkan program budaya membaca. Program ini akan melibatkan 1.000 orang," katanya.
Kepala MTs Negeri Rantauparapat Drs. H. Kamal Tanjung, MA mengatakan program membaca dilakukan dengan memberlakukan jam membaca.
Setiap hari semua warga sekolah baik kepala sekolah, guru dan siswa diwajibkan membaca buku secara bersama-sama.
Kegiatan membaca dapat dilakukan di kelas, di perpustakaan dan bahkan di halaman sekolah.
"Sekitar 1.000 orang berpartisipasi dalam program membaca ini. Kami memang melibatkan orang tua, komite sekolah, guru dan siswa untuk ikut mengambil peran," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa orang tua dan komite ikut mendukung penyediaan buku bacaan yang dilakukan dengan sukarela.
Sedangkan pengurus komite meminjam buku koleksi pribadi sebagai bahan bacaan di MTs Negeri Rantauprapat.
"Kami sangat bahagia karena pada hari ini saja, kami sudah berhasil mengumpulkan 1.000 eksemplar buku sumbangan," katanya.***4***
(T.KR-JRD/B/Farochah/Farochah) 31-01-2015
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
Koordinator Provinsi USAID Prioritas Sumatera Utara Agus Marwan di Medan, Sabtu, mengatakan pihaknya tidak hanya menghibahkan ribuan buku tetapi juga mendorong sekolah menciptakan program khusus membaca, karena dengan adanya program membaca diharapkan memicu terciptanya budaya baca.
"Membaca itu kebudayaan, sehingga dibutuhkan program khusus untuk membiasakan masyarakat sekolah rutin membaca," katanya.
Ia mengatakan sekolah-sekolah mitra USAID Prioritas saat ini, tengah gencar menciptakan program membaca, salah satunya adalah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Rantauprapat di Labuhanbatu.
"Hari ini mitra kami, MTs Negeri Rantauprapat, Labuhanbatu, telah meluncurkan program budaya membaca. Program ini akan melibatkan 1.000 orang," katanya.
Kepala MTs Negeri Rantauparapat Drs. H. Kamal Tanjung, MA mengatakan program membaca dilakukan dengan memberlakukan jam membaca.
Setiap hari semua warga sekolah baik kepala sekolah, guru dan siswa diwajibkan membaca buku secara bersama-sama.
Kegiatan membaca dapat dilakukan di kelas, di perpustakaan dan bahkan di halaman sekolah.
"Sekitar 1.000 orang berpartisipasi dalam program membaca ini. Kami memang melibatkan orang tua, komite sekolah, guru dan siswa untuk ikut mengambil peran," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa orang tua dan komite ikut mendukung penyediaan buku bacaan yang dilakukan dengan sukarela.
Sedangkan pengurus komite meminjam buku koleksi pribadi sebagai bahan bacaan di MTs Negeri Rantauprapat.
"Kami sangat bahagia karena pada hari ini saja, kami sudah berhasil mengumpulkan 1.000 eksemplar buku sumbangan," katanya.***4***
(T.KR-JRD/B/Farochah/Farochah) 31-01-2015
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015