Rinto Aritonang

Tapanuli Utara, Sumut 27/1 (Antara) – Tiga warga Desa Lumbanbaringin Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) yang menjadi korban kecelakaan lalulintas (lakalantas) di Jalan Lintas Sumatera, yakni di Kabupaten Serdang Bedagai sekira pukul 17.00 wib semalam sore, akandikebumikan besok. Kepastian jadwal penguburan tiga korban tersebut diungkapkan Jhon Manalu, selaku kerabat dekat ketiga korban, di rumah duka.

“ Pihak keluarga telah sepakat akan mengebumikan jasad ketiga korban yangmeninggal pada, Rabu, 28 Januari 2015. Sementara tiga korban selamat yang merupakan istri dari Hotma Hutagalung dan Kocchu Hutagalung, yang saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Sultan Sulaiman Serdang
Bedagai akan ikut dalam prosesi penguburan ketiga korban meninggal,” ujar Jhon.

Ketiga korban meninggal, yakni Hotma Hutagalung (56) merupakan pengusahaPoti Marende/ Gitar Sipoholon, Kocchu Hutagalung (27) adalah anak dari Hotma Hutagalung, serta Randi (2) merupakan anak dari Kocchu Hutagalung. Sementara, tiga korban selamat yakni Op Randi boru Marbun (istri HotmaHutagalung), Randi boru Sitanggang (istri Kocchu Hutagalung) dan satu orang bayi berumur 1 bulan.

Jhon Manalu mengatakan,kepergian Almarhum Hotma ke Medan berniat untuk mengantarkan anak, menantu dan cucunya pulang sehabis merayakan tahun baru di rumahnya.

“ Sebenarnya saya yang akan mengantarkan mereka kembali ke Medan, namunkarena masa berlaku SIM saya telah habis, maka saya mengantarkan mereka ke loket mobil penumpang Koperasi Bintang Tapanuli untuk diberangkatkan ke Medan,” ujarnya.

Harapan Jhon beserta keluarga, pihak pengangkutan KBT bertanggung jawabatas peristiwa yang terjadi. Serta menginginkan adanya seleksi ketat yang
dilakukan pihak Direksi angkutan dalam perekrutan pengemudinya. Sehingga, supir KBT lebih mengutamakan keselamatan penumpang diatas segala-galanya.

Penuturan Jhon, berdasarkan keterangan Polisi, lakalantas tepat terjadi di depan Polres Serdang Bedagai. Saat itu satu unit Bus Intra yang datang dari arah Medan melaju dengan kecepatan tingi menghantam minibus KBT yang melaju dari arah Tarutung. Sementara di pinggir jalan sedang parkir dua unit tronton. Alasan tidak mau mengalah diantara kedua pengemudi disebut sebagai awal terjadinya kecelakaan yang merenggut nyawa itu.

“Api yang memenuhi Bus dan Minibus itulah yang membakar ketiga korban dan juga marga Ritonga penduduk asal Medan yang saat itu habis menghadiri pesta di Tarutung. Posisi Hotma saat itu berada di kursi depan dekat supir dan keluarga lainnya berada dibelakang supir bermarga Sihotang ( saat ini masih diamankan),” ujar Jhon mengutip keterangan Polisi.

Tepisah, Direksi Pengangkutan Koperasi Bintang Tapanuli, Jubel Silitonga ketika dikonfirmasi di Tarutung menyebutkan bahwa supir pengemudi KBT naas
itu bernama Wageman Sihotang. Dan, terkait pertangungjawaban, Silitonga mengatakan itu merupakan kewajiban Jasa Raharja, yang telah dikoordinasikan oleh pihaknya.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015