Medan,   (Antara) - Latihan perdana tim PSMS Medan untuk persiapan menghadapi Kompetisi Divisi Utama 2015 Liga Indonesia di Stadion Kebun Bunga, Medan, Sumut, Senin, nyaris ricuh.

Hal ini terjadi karena dua kubu PSMS dengan pelatih kepala Legirin dan Jefrizal sama-sama melakukan latihan di lapangan yang sama.

Hal ini membuat stadion Kebun Bunga dibagi dua bagian, sehingga latihan kedua tim menjadi terganggu.

Sejak adanya manajemen baru bentukkan Ketua Umum PSMS Medan Indra Sakti Harahap melalui Nota Tugas No: 2/PSMS/I/K/2015 untuk persiapan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2015, masalah dualisme kini kembali melanda tim tersebut.

Kericuhan berawal dari kekesalan manajemen PSMS versi Sunardi A yang melihat adanya skuad PSMS lain yang membawa-bawa nama PSMS juga
menjalani latihan di Stadion Kebun Bunga.

Sunardi meminta penjelasan kepada manajemen baru tersebut tentang adanya skuad lain yang mengatasnamakan PSMS.

Melihat suasana tersebut, sejumlah pengurus baru pun datang,
kedatangan para pengurus baru justru menambah ketegangan dan hampir saja terjadi saling adu jotos jika saja tidak dilerai sejumlah masyarakat yang hadir di Stadion Kebun Bunga.

Legirin mengatakan seharusnya selama ini Ketua Umum PSMS Medan Indra Sakti sadar, jika manajemen sudah berusaha habis-habisan untuk mempertahankan tim ini.

"Indra Sakti tidak pantas menjadi ketua di klub sebesar PSMS, kalau memang mau membentuk manajemen baru, bayar dululah gaji kami bukan seenaknya saja langsung membentuk manajemen baru," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum PSMS Indra Sakti Harahap mengatakan dualisme PSMS ini sebenarnya tidak harus terjadi karena Legirin dan Jeprizal merupakan bagian dari PSMS.
Persoalan ini terjadi disebabkan Legirin membubarkan skuad PSMS yang sebelumnya dipersiapkan untuk menghadapi turnamen Marah Halim Cup.

Seharusnya skuad ini jangan dibubarkan tetapi dipersiapkan untuk Divisi Utama Liga Indonesia.

"Akibat pembubaran tim maka tugaskan manajer untuk kembali memanggil pemain untuk persiapan tim. Namun, kenapa pengurus PSMS seperti kebakaran jenggot. Sebenarnya ini akibat kesalahan komunikasi antar pengurus," katanya.

Untuk itu, ia akan memanggil kubu Legirin dan Jefrizal agar duduk bersama demi membahas persiapan tim, sehingga PSMS tetap satu.***4***
(T.KR-JRD/B/J. Suswanto/J. Suswanto)

Pewarta: Juraidi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015