Binjai, Sumut, 13/12 (Antara) - Pemerintah Kota Binjai, Sumatera Utara mencanangkan pendidikan anak berkebutuhan khusus (Inklusi) sekaligus mencatatkan diri sebagai kota ke 43 di Indonesia yang sudah memberikan kesempatan bersekolah untuk mereka.
"Kita canangkan pendidikan anak berkebutuhan khusus," kata Wali Kota Binjai Haji Muhammad Idaham, di Binjai, Sabtu.
Muhammad Idaham mengatakan bahwa sebelum pencanangan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus ini sejumlah gur dari sekolah umum telah diberikan pelatihan agar bisa memberikan pelajaran kepada mereka.
Sehingga nantinya anak inklusi ini bisa belajar dan beradabtasi dengan anam-anak lainnya yang belajar di sekolah umum, katanya.
Pencanangan pendidikan anak berkebutuhan khusus ini juga dihadiri anggota DPR RI dari partai Nasional Demokrat Ali Umri, dan perwakilan dari berbagai daerah di Sumatera Utara.
Terlihat juga puluhan siswa yang selama ini bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) baik tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)
Juga tampil atraksi angklung dan paduan suara yang dilakukan siswa-siswi yang memiliki kebutuhan khusus.
Dari data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahwa baru 45,7 persen anak berkebutuhan khusus di tanah air yang bisa merasakan bangku sekolah karena minimnya fasilitas dan sarana pendidikan buat mereka.***3***
(T.KR-IFZ/B/M. Taufik/M. Taufik) 13-12-2014 10:54:27
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
"Kita canangkan pendidikan anak berkebutuhan khusus," kata Wali Kota Binjai Haji Muhammad Idaham, di Binjai, Sabtu.
Muhammad Idaham mengatakan bahwa sebelum pencanangan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus ini sejumlah gur dari sekolah umum telah diberikan pelatihan agar bisa memberikan pelajaran kepada mereka.
Sehingga nantinya anak inklusi ini bisa belajar dan beradabtasi dengan anam-anak lainnya yang belajar di sekolah umum, katanya.
Pencanangan pendidikan anak berkebutuhan khusus ini juga dihadiri anggota DPR RI dari partai Nasional Demokrat Ali Umri, dan perwakilan dari berbagai daerah di Sumatera Utara.
Terlihat juga puluhan siswa yang selama ini bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) baik tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)
Juga tampil atraksi angklung dan paduan suara yang dilakukan siswa-siswi yang memiliki kebutuhan khusus.
Dari data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahwa baru 45,7 persen anak berkebutuhan khusus di tanah air yang bisa merasakan bangku sekolah karena minimnya fasilitas dan sarana pendidikan buat mereka.***3***
(T.KR-IFZ/B/M. Taufik/M. Taufik) 13-12-2014 10:54:27
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014