Medan, 2/10 (Antara) - Menteri Pertanian Suswono meresmikan dan menyosialisasikan penerapan sistem "Indonesian National Single Window" di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, Kamis.
Sosialisasi tersebut diiringi dengan peresmian kantor Balai Karantina Pertanian kelas 2 Medan yang berada di kawasan Bandara Kualanamu.
Menurut Menteri Pertanian (Mentan), sistem Indonesian National Single Window (INSW) tersebut mulai diterapkan sejak 2007 secara bertahap di sejumlah lokasi.
Namun sejak 2010, sistem itu telah diberlakukan penuh di lima pelabuhan/bandara utama yakni Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Pelabuhan Tanjung Mas di Semarang, Pelabuhan Tanjung Perak di Surabya, Pelabuhan Belawan di Medan, dan Bandara Soekarno Hatta.
Sistem tersebut dimaksudkan untuk mendorong percepatan arus barang, baik bahan impor yang akan masuk mau pun komoditi ekspor yang akan dikirim ke luar negeri.
Selama ini, sering pengiriman komoditi ekspor dan impor tersebut agak terhambat akibat administrasi karena birokrasinya yang tidak satu pintu.
"Mudah-mudahan dengan INSW ini, akan ada peningkatan pelayanan yang lebih baik," katanya.
Ia mengatakan, ukuran nyata keberhasilan sistem INSW tersebut terletak pada manfaat dan keuntungan yang dirasakan pelaku usaha dan masyarakat sebagai pengguna layanan.
Sistem dapat mempermudah interaksi, sistem INSW juga akan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan pelaku usaha sehingga biaya produksi bisa lebih murah.
Dengan biaya produksi yang lebih murah tersebut, pelaku usaha di Tanah Air dapat meningkatkan kualitas produk yang diperjualbelikan sehingga mampu berdaya saing.
Selama ini, tidak jarang biaya produksi terasa lebih mahal bagi pelaku usaha karena adanya beberapa faktor yang tidak dapat ditekan biayanya.
"Jadi, pelaku usahalah nanti yang akan merasakan, benar atau tidak adanya peningkatan pelayanan dengan INSW ini," katanya dalam sosialisasi yang disaksikan Wagub Sumut HT Erry Nuradi.
Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan Banun Harpini mengatakan, penerapan sistem INSW yang terkoneksi dengan sejumlah daerah juga bagian dari persiapan Indonesia dalam menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Selain Bandara Kualanamu, sistem INSW itu juga akan diterapkan dan dikoneksikan di Pelabuhan Dumai Provinsi Riau, Pelabuhan Panjang Provinsi Lampung, Pelabuhan Soekarno Hatta Provinsi Sulawesi Selatan, Pelabuhan Benoa di Bali, Pelabuhan Bitung di Sulawesi Utara Manado, dan Bandara Ngurah Rai di Bali ***2***
(T.I023/B/Yuniardi/Yuniardi)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
Sosialisasi tersebut diiringi dengan peresmian kantor Balai Karantina Pertanian kelas 2 Medan yang berada di kawasan Bandara Kualanamu.
Menurut Menteri Pertanian (Mentan), sistem Indonesian National Single Window (INSW) tersebut mulai diterapkan sejak 2007 secara bertahap di sejumlah lokasi.
Namun sejak 2010, sistem itu telah diberlakukan penuh di lima pelabuhan/bandara utama yakni Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Pelabuhan Tanjung Mas di Semarang, Pelabuhan Tanjung Perak di Surabya, Pelabuhan Belawan di Medan, dan Bandara Soekarno Hatta.
Sistem tersebut dimaksudkan untuk mendorong percepatan arus barang, baik bahan impor yang akan masuk mau pun komoditi ekspor yang akan dikirim ke luar negeri.
Selama ini, sering pengiriman komoditi ekspor dan impor tersebut agak terhambat akibat administrasi karena birokrasinya yang tidak satu pintu.
"Mudah-mudahan dengan INSW ini, akan ada peningkatan pelayanan yang lebih baik," katanya.
Ia mengatakan, ukuran nyata keberhasilan sistem INSW tersebut terletak pada manfaat dan keuntungan yang dirasakan pelaku usaha dan masyarakat sebagai pengguna layanan.
Sistem dapat mempermudah interaksi, sistem INSW juga akan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan pelaku usaha sehingga biaya produksi bisa lebih murah.
Dengan biaya produksi yang lebih murah tersebut, pelaku usaha di Tanah Air dapat meningkatkan kualitas produk yang diperjualbelikan sehingga mampu berdaya saing.
Selama ini, tidak jarang biaya produksi terasa lebih mahal bagi pelaku usaha karena adanya beberapa faktor yang tidak dapat ditekan biayanya.
"Jadi, pelaku usahalah nanti yang akan merasakan, benar atau tidak adanya peningkatan pelayanan dengan INSW ini," katanya dalam sosialisasi yang disaksikan Wagub Sumut HT Erry Nuradi.
Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan Banun Harpini mengatakan, penerapan sistem INSW yang terkoneksi dengan sejumlah daerah juga bagian dari persiapan Indonesia dalam menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Selain Bandara Kualanamu, sistem INSW itu juga akan diterapkan dan dikoneksikan di Pelabuhan Dumai Provinsi Riau, Pelabuhan Panjang Provinsi Lampung, Pelabuhan Soekarno Hatta Provinsi Sulawesi Selatan, Pelabuhan Benoa di Bali, Pelabuhan Bitung di Sulawesi Utara Manado, dan Bandara Ngurah Rai di Bali ***2***
(T.I023/B/Yuniardi/Yuniardi)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014