Medan, 2/7 (Antara) - Aksi kawanan perampok dengan menggunakan senjata api (senpi) dan senjata tajam (sajam) di Kota Medan dan sekitarnya dewasa ini, semakin meresahkan warga di ibu kota Provinsi Sumatera Utara itu.

"Aksi perampokan semakin mengganas, bahkan pelakunya tidak segan-segan melukai korban yang mencoba melakukan perlawanan," kata Pakar Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) Dr Pedastaren Tarigan,SH di Medan, Rabu.

Oleh karena itu, katanya, Kepolisian Daerah Sumatera Utara, dan Kepolisian Resort Kota (Polresta) dapat secepatnya mengatasi aksi perampokan yang terus merajalela di kota Medan berpenduduk 2,4 juta jiwa itu.

"Polda Sumut dan Polresta Medan harus membentuk tim khusus (timsus) yang bekerja memberantas pelaku perampokan yang selama ini menimbulkan keresahan di masyarakat," ucap Pedastaren.

Dia menyebutkan, aksi perampokan menggunakan senjata api itu semakin mengganas dan tidak takut dengan aparat kepolisian.

Bahkan, jelasnya, kawanan perampok yang menggunakan mobil maupun sepeda motor tidak segan-segan menembak maupun membacok korban.

"Aksi perampokan yang terjadi pada bulan suci Ramadhan ini harus segera ditertibkan, karena mengganggu dan juga meresahkan masyarakat," ujar Kepala Laboratorium Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) itu.

Pedastaren juga menambahkan, perampok dengan menggunakan senjata yang mencoba menganiaya atau melukai korbannya, bisa diberikan tindakan tegas dan terukur oleh petugas kepolisian, yakni menembak pelaku tersebut.

Aparat berwajib, tidak perlu takut menembak perampok yang telah mengancam keselamatan dan nyawa korban, hal ini juga telah diatur Undang-Undang Kepolisian.

Selain itu, anggota kepolisian dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) harus bertindak tegas dan bijaksana, dan jangan takut untuk memberantas kejahatan yang selama ini telah meresahkan masyarakat.

"Bila perlu, petugas menembak mati pelaku kejahatan yang telah berulang kali melakukan perampokan dan tidak jera melakukan perbuatan melanggar hukum tersebut," kata Pedastaren.

Sebelumnya, kawanan perampok menembak mobil Mitsubishi Strada hitam BK 9892 BT milik pengusaha swalayan Sarniyem Purba (60) dan adiknya Misran Purba (58) di Jalan Besar Deli Tua KM 10, Kabupaten Deliserdang, Selasa (1/7) pagi.

Misran sebagai sopir, dalam keadaan kritis terkena empat luka tembakan di bagian tangan dan perut dirawat di RS Elisabeth Medan.

Sedangkan, Sarniyem menderita luka-luka akibat terkena serpihan kaca mobil yang pecah ditembak perampok.

Bahkan, uang ratusan juta rupiah yang akan disetorkan ke bank, digondol perampok berjumlah empat orang menggunakan sepeda motor.

Kapolsekta Delitua, Kompol Anggoro Wicaksono, mengatakan, polisi masih melakukan penyelidikan. Dari lokasi kejadian tempat perkara (TKP) ditemukan sejumlah selongsong peluru. (M034)

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014