Balige, 30/6 (Antara) - Bupati Toba Samosir (Tobasa), Kasmin Simanjuntak mengingatkan panitia pengawas pemilu (Panwaslu) daerah setempat untuk mencegah praktik politik uang (money politics) dalam pelaksanaan Pilpres 9 Juli 2014.
"Saya meminta Panwaslu dan seluruh elemen masyarakat mampu meredam terjadinya praktik politik uang pada penyelenggaran Pilpres 9 Juli 2014 mendatang," katanya di Balige, Senin.
Dikatakannya, pesta demokrasi lima tahunan bangsa Indonesia dalam pelaksanaan pilpers, tidak boleh dirusak oleh praktik-praktik politik hitam, seperti terjadinya politik uang yang mencederai demokrasi.
Saat menerima audiensi Panwaslu Kabupaten Tobasa di ruang kerjanya, Bupati Kasmin juga menyampaikan apresiasi atas kinerja petugas penyelenggara pemilu itu, karena telah bekerja sesuai dengan regulasi dan amanah undang-undang pada pemilihan legislative 9 April 2014 lalu.
"Saya bangga, karena pada pemilihan legislatif yang lalu di Tobasa, berlangsung dengan aman dan tertib. Ini merupakan kerja keras seluruh penyelenggara pemilu, termasuk panwaslu," ujarnya.
Kasmin berharap, kondisi tersebut dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan pada pelaksanaan pilpres mendatang.
Ia juga menyakinkan para penyelenggara pemilu, bahwa pihaknya siap mendukung agar suasana kondusif pada pilpres mendatang dapat terjaga, dan terus berupaya supaya proses demokrasi dapat berlangsung sebagaimana mestinya.
"Untuk kesuksesan penyelenggraan pilpres, kami menghimbau seluruh warga yang memiliki hak suara, agar memberikan hak pilihnya sesuai dengan hati nuraninya," ujar Kasmin.
Sementara itu, Ketua Panwaslu Tobasa, Guntur Hutajulu menyebutkan, agenda yang diusung dalam audiensi tersebut meliputi evaluasi pelaksanaan pemilihan legislatif yang lalu dan persiapan pelaksanaan pemilihan presiden mendatang.
"Kami mengharapkan dukungan pemerintah daerah setempat, agar masa tugas Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) dapat diperpanjang lagi," katanya.
Pelaksanaan Pilpres pada 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan pasangan Joko Widodo - Mohammad Jusuf Kalla. (KR-HIN)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
"Saya meminta Panwaslu dan seluruh elemen masyarakat mampu meredam terjadinya praktik politik uang pada penyelenggaran Pilpres 9 Juli 2014 mendatang," katanya di Balige, Senin.
Dikatakannya, pesta demokrasi lima tahunan bangsa Indonesia dalam pelaksanaan pilpers, tidak boleh dirusak oleh praktik-praktik politik hitam, seperti terjadinya politik uang yang mencederai demokrasi.
Saat menerima audiensi Panwaslu Kabupaten Tobasa di ruang kerjanya, Bupati Kasmin juga menyampaikan apresiasi atas kinerja petugas penyelenggara pemilu itu, karena telah bekerja sesuai dengan regulasi dan amanah undang-undang pada pemilihan legislative 9 April 2014 lalu.
"Saya bangga, karena pada pemilihan legislatif yang lalu di Tobasa, berlangsung dengan aman dan tertib. Ini merupakan kerja keras seluruh penyelenggara pemilu, termasuk panwaslu," ujarnya.
Kasmin berharap, kondisi tersebut dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan pada pelaksanaan pilpres mendatang.
Ia juga menyakinkan para penyelenggara pemilu, bahwa pihaknya siap mendukung agar suasana kondusif pada pilpres mendatang dapat terjaga, dan terus berupaya supaya proses demokrasi dapat berlangsung sebagaimana mestinya.
"Untuk kesuksesan penyelenggraan pilpres, kami menghimbau seluruh warga yang memiliki hak suara, agar memberikan hak pilihnya sesuai dengan hati nuraninya," ujar Kasmin.
Sementara itu, Ketua Panwaslu Tobasa, Guntur Hutajulu menyebutkan, agenda yang diusung dalam audiensi tersebut meliputi evaluasi pelaksanaan pemilihan legislatif yang lalu dan persiapan pelaksanaan pemilihan presiden mendatang.
"Kami mengharapkan dukungan pemerintah daerah setempat, agar masa tugas Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) dapat diperpanjang lagi," katanya.
Pelaksanaan Pilpres pada 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan pasangan Joko Widodo - Mohammad Jusuf Kalla. (KR-HIN)
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014