Balige, 25/6 (Antara) - Warga di Kota Balige, Kabupaten Toba Samosir, mengeluhkan tumpukan sampah yang berserak di depan asrama rumah sakit umum (RSU) HKBP Balige, sehingga mengganggu kenyamanan dan menimbulkan aroma busuk.
"Tumpukan sampah yang menggunung karena tidak muat di bak penampung menyebabkan pemandangan menjadi terganggu serta mencerminkan kurang terpeliharanya kebersihan," kata Manurung, seorang pengunjung RS di Balige, Rabu.
Pantauan di lapangan, sampah tersebut umumnya berasal dari pembuangan rumah tangga. Bau menyengat tajam cukup mengganggu pernafasan dan berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat sekitarnya.
Manurung mengaku sangat heran sekaligus merasa kesal melihat sampah yang tak terurus tersebut. Ironinya, tumpukan sampah itu letaknya berdekatan dengan rumah sakit di pusat kota, semestinya mencerminkan kesehatan dan lingkungan yang nyaman.
Apalagi, orang selalu beranggapan bahwa rumah sakit identik dengan lingkungan yang bersih dan sehat, katanya.
Tampubolon, seorang warga Balige lainnya menyebutkan, seharusnya petugas rumah sakit dapat mengambil kebijakan sendiri untuk mengatasi, seandainya pegawai dinas kebersihan kabupaten setempat kurang memperdulikan sampah yang berserakan di sekitar tempat tersebut.
Upaya pembersihan sampah perlu segera dilakukan sebelum menyebar ke tempat yang mengakibatkan kawasan itu terlihat semakin jorok, ujarnya.
Sementara itu, Kadis Pasar dan Kebersihan Kabupaten Toba Samosir, Arifin Silaen menyebutkan, pihaknya telah menyediakan tujuh mobil pengangkut sampah untuk beroperasi mengangkut ke tempat pembuangan akhir di daerah itu.
Namun, kata dia, karena peningkatan volume sampah terus bertambah, petugas kebersihan belum menunjukkan kinerja optimal. Untuk itu, empat unit armada truk sampah yang baru akan segera dipersiapkan mengatasi permasalahan sampah tersebut.
Menurutnya, perkiraan volume sampah sebanyak tujuh ton setiap hari, dengan asumsi masing-masing rumah tangga menghasilkan sebanyak tiga kilogram per hari.
"Penambahan armada pengangkut dan tempat pembuangan sampah merupakan salah satu solusi, di samping pembentukan bank sampah, untuk mengurangi volume sampah secara signifikan," kata Arifin.(KR-HIN)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
"Tumpukan sampah yang menggunung karena tidak muat di bak penampung menyebabkan pemandangan menjadi terganggu serta mencerminkan kurang terpeliharanya kebersihan," kata Manurung, seorang pengunjung RS di Balige, Rabu.
Pantauan di lapangan, sampah tersebut umumnya berasal dari pembuangan rumah tangga. Bau menyengat tajam cukup mengganggu pernafasan dan berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat sekitarnya.
Manurung mengaku sangat heran sekaligus merasa kesal melihat sampah yang tak terurus tersebut. Ironinya, tumpukan sampah itu letaknya berdekatan dengan rumah sakit di pusat kota, semestinya mencerminkan kesehatan dan lingkungan yang nyaman.
Apalagi, orang selalu beranggapan bahwa rumah sakit identik dengan lingkungan yang bersih dan sehat, katanya.
Tampubolon, seorang warga Balige lainnya menyebutkan, seharusnya petugas rumah sakit dapat mengambil kebijakan sendiri untuk mengatasi, seandainya pegawai dinas kebersihan kabupaten setempat kurang memperdulikan sampah yang berserakan di sekitar tempat tersebut.
Upaya pembersihan sampah perlu segera dilakukan sebelum menyebar ke tempat yang mengakibatkan kawasan itu terlihat semakin jorok, ujarnya.
Sementara itu, Kadis Pasar dan Kebersihan Kabupaten Toba Samosir, Arifin Silaen menyebutkan, pihaknya telah menyediakan tujuh mobil pengangkut sampah untuk beroperasi mengangkut ke tempat pembuangan akhir di daerah itu.
Namun, kata dia, karena peningkatan volume sampah terus bertambah, petugas kebersihan belum menunjukkan kinerja optimal. Untuk itu, empat unit armada truk sampah yang baru akan segera dipersiapkan mengatasi permasalahan sampah tersebut.
Menurutnya, perkiraan volume sampah sebanyak tujuh ton setiap hari, dengan asumsi masing-masing rumah tangga menghasilkan sebanyak tiga kilogram per hari.
"Penambahan armada pengangkut dan tempat pembuangan sampah merupakan salah satu solusi, di samping pembentukan bank sampah, untuk mengurangi volume sampah secara signifikan," kata Arifin.(KR-HIN)
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014