Oleh Feru Lantara



Depok, 29/4 (Antara) - Politikus PDIP Fahmi Habcy mengatakan penentuan bakal calon wakil presiden pendamping Joko Widodo (Jokowi) tergantung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Megawati berhak sepenuhnya menentukan cawapres. Kapasitas Ibu Megawati sudah mengerti bibit, bebet, dan bobot yang tepat untuk melengkapi Jokowi dan PDIP untuk bertarung di pilpres nanti," kata Fahmi di Depok, Jawa Barat, Selasa.

Ketika disinggung apakah berarti Jokowi tidak berperan menentukan bakal cawapresnya sendiri, Fahmi menegaskan bahwa hanya ada dua ketua umum partai yang secara bijak tidak memaksakan diri untuk menjadi capres dan memberikan kesempatan regenerasi kepada Jokowi, yakni Megawati Soekarnoputri dan Surya Paloh.

"Tapi bukan berarti beliau melepas begitu saja penentuan cawapres," katanya.

Ia pun meyakini Jokowi tidak mempersoalkan hal itu karena bakal capres PDIP itu tentu memahami mekanisme di internal partai.

"Jokowi bukanlah tipe anak kurang ajar dan tidak tahu diri. Ingat pendaftaran capres-cawapres memerlukan tanda tangan Bu Mega, dan tanda tangan beliau tersebut akan dicatat sejarah buruk atau baiknya," katanya.

Ia mengatakan Megawati dengan bijak dan cerdas menyerap masukan objektif dalam mencapreskan Jokowi, pasti hal serupa akan dilakukan Megawati dalam menentukan bakal cawapres.

"Cuma bedanya akan didiskusikan bersama dengan Jokowi," tandas Fahmi.

Fahmi meminta publik bersabar menunggu dan tidak meributkan calon pendamping Jokowi karena harapan publik atas pencapresan Jokowi sudah didukung sepenuh hati oleh Megawati.

"Mudah-mudahan sebelum peringatan kerusuhan Mei 98 nanti PDIP telah memutuskan cawapresnya. Yang penting publik mempersiapkan diri dan merenungi apakah ingin kerusuhan Mei 98 terulang lagi di masa datang jika salah memilih presiden," katanya. (F006)

Pewarta: Feru Lantara

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014