Paris, 20/3 (Antara/AFP) - Paris Saint Germain menjuarai Piala Liga Prancis pada Sabtu, dengan mengalahan Lyon 2-1 di final yang dimainkan di Stade de France untuk mengamankan satu gelar dari dua gelar domestik yang berpeluang mereka menangi.
Edinson Cavani menjadi sosok penentu kemenangan bagi pasukan Laurent Blanc, di mana ia mencetak dua gol pada babak pertama, salah satunya dari penalti montroversial, dan meski Alexandre Lacazette mencetak gol balasan pada babak kedua, PSG membuktikan mereka masih terlalu kuat bagi Lyon yang mengalahkan mereka di Liga Prancis enam hari silam.
Ini merupakan trofi kedua yang dimenangi klub ibukota Prancis itu sejak mereka diambil oleh oleh Qatar Sports Investments pada 2011, dan menjalani transformasi untuk menjadi salah satu klub terkaya di Eropa, menyusul kesuksesan mereka menjuarai liga musim lalu.
Dan kemenangan mereka di Piala Liga - Piala LIga keempat mereka dalam sejarah 20 tahun kompetisi ini - dapat diikuti oleh raihan mahkota Liga Prancis paling cepat pada Rabu mendatang, meski mereka harus berharap rival terdekatnya AS Monaco kalah pada Minggu untuk mewujudkan hal itu.
"Ini merupakan keistimewaan dan kebanggaan untuk bermain di final, namun Anda harus memenanginya, dan kami memenanginya," kata Blanc.
"Ini sulit karena Lyon sangat bagus, khususnya pada babak kedua. Kami memiliki musim yang bagus namun untuk diingat orang-orang adalah kami memenangi gelar-gelar dan inilah yang pertama," katanya.
PSG berada dalam kondisi kurang bersemangat menyusul disingkirkannya mereka dari Liga Champions oleh Chelsea pada awal bulan, dan kekalahan 0-1 mereka dari Lyon pada akhir pekan silam menambah tekanan terhadap Blanc, bahkan meski hal itu hanya memberi sedikit kerusakan nyata terhadap aspirasi gelar mereka.
Dua pertandingan beruntun tanpa mencetak gol sejak mereka kehilangan pemain yang telah mencetak 40 gol Zlatan Ibrahimovic karena cedera, juga menambah tekanan terhadap pemain dengan rekor transfer tertinggi Cavani, namun pemain Uruguay ini menampilkan permainan menawan pada babak pertama di mana ia mencetak dua gol dan semestinya bisa mengemas dua gol lagi.
Gol pembuka tercipta saat pertandingan baru berlangsung tiga menit, Maxwell memainkan operan satu-dua dengan Ezequiel Lavezzi dan menggulirkan bola melewati kiper Lyon Anthony Lopes untuk dituntaskan Cavani.
Lyon, yang kembali ke Stade de France untuk pertama kalinya sejak menjuarai Piala Prancis dua tahun silam, semestinya dapat menyamakan kedudukan beberapa menit kemudian, namun upaya Batefimbi Gomis hanya mengenai jaring gawang bagian samping setelah rekan duetnya Lacazette melakukan pergerakan bagus.
Gomis kemudian menanduk tendangan sudut Arnold Mvuemba yang tertuju lurus kepada Nicolas Douchez, yang dipilih untuk menjaga gawang dan bukan kiper pilihan pertama Salvatore Sirigu, yang sempat bermain di fase-fase awal kompetisi ini.
Bagaimanapun, PSG berada di atas angin dan Cavani tidak beruntung saat gagal mencetak gol melalui sepakan voli dari jarak 24 meter, yang secara spektakuler dapat digagalkan Lopes.
Penalti kontroversial
Bek Brazil Alex kemudian mencetak gol menyusul tendangan bebas Lavezzi, namun gol itu dibatalkan karena offside, tetapi tim Paris itu mampu menggandakan keunggulan mereka dari insiden penalti kontroversial beberapa saat setelah menit ke-30.
Lucas mendapat bola panjang dari Thiago Silva di depan Lopes, namun ia terjatuh setelah terjadi kontak minimal dengan kiper asal Portugal itu.
Insiden itu terlihat terjadi di luar kotak penalti namun wasit memberi hadiah penalti, dan meski Lopes lolos dari hukuman kartu merah, ia tidak mampu menahan eksekusi Cavani, sehingga Lyon memiliki tugas berat untuk mampu menyamakan kedudukan.
"Saya sangat kecewa," kata pelatih Lyon Remi Garde. "Rasanya menyedihkan kalah di final hanya karena kesalahan mencolok seperti itu. Apa yang Anda ingin saya katakan?"
Bagi Cavani, itu merupakan gol ke-24nya musim ini, meski kemudian ia menyia-nyiakan peluang bagus untuk melengkapi trigolnya ketika sepakannya melambung setelah mendapat bola dari Lucas.
Penampilan Lyon merosot menjelang turun minum, namun Garde melakukan perubahan taktik delapan menit setelah babak kedua berlangsung, mengganti bek kanan Mouhamadou Dabo dengan penyerang lain Jimmy Briand.
Lacazette bergerak ke kiri dan tiga menit berselang ia mendapat bola di sektor sayap dan bergerak memotong sebelum menaklukkan Douchez dengan sepakan rendah dari jarak 19 meter.
Bagaimanapun, upaya dari pemain pengganti Nabil Fekir hanya mengenai jaring gawang bagian samping saat Lyon nyaris menyamakan kedudukan.
(H-RF)
(Uu.SYS/C/A.R.A Adipati/A/A.R. Loebis)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
Edinson Cavani menjadi sosok penentu kemenangan bagi pasukan Laurent Blanc, di mana ia mencetak dua gol pada babak pertama, salah satunya dari penalti montroversial, dan meski Alexandre Lacazette mencetak gol balasan pada babak kedua, PSG membuktikan mereka masih terlalu kuat bagi Lyon yang mengalahkan mereka di Liga Prancis enam hari silam.
Ini merupakan trofi kedua yang dimenangi klub ibukota Prancis itu sejak mereka diambil oleh oleh Qatar Sports Investments pada 2011, dan menjalani transformasi untuk menjadi salah satu klub terkaya di Eropa, menyusul kesuksesan mereka menjuarai liga musim lalu.
Dan kemenangan mereka di Piala Liga - Piala LIga keempat mereka dalam sejarah 20 tahun kompetisi ini - dapat diikuti oleh raihan mahkota Liga Prancis paling cepat pada Rabu mendatang, meski mereka harus berharap rival terdekatnya AS Monaco kalah pada Minggu untuk mewujudkan hal itu.
"Ini merupakan keistimewaan dan kebanggaan untuk bermain di final, namun Anda harus memenanginya, dan kami memenanginya," kata Blanc.
"Ini sulit karena Lyon sangat bagus, khususnya pada babak kedua. Kami memiliki musim yang bagus namun untuk diingat orang-orang adalah kami memenangi gelar-gelar dan inilah yang pertama," katanya.
PSG berada dalam kondisi kurang bersemangat menyusul disingkirkannya mereka dari Liga Champions oleh Chelsea pada awal bulan, dan kekalahan 0-1 mereka dari Lyon pada akhir pekan silam menambah tekanan terhadap Blanc, bahkan meski hal itu hanya memberi sedikit kerusakan nyata terhadap aspirasi gelar mereka.
Dua pertandingan beruntun tanpa mencetak gol sejak mereka kehilangan pemain yang telah mencetak 40 gol Zlatan Ibrahimovic karena cedera, juga menambah tekanan terhadap pemain dengan rekor transfer tertinggi Cavani, namun pemain Uruguay ini menampilkan permainan menawan pada babak pertama di mana ia mencetak dua gol dan semestinya bisa mengemas dua gol lagi.
Gol pembuka tercipta saat pertandingan baru berlangsung tiga menit, Maxwell memainkan operan satu-dua dengan Ezequiel Lavezzi dan menggulirkan bola melewati kiper Lyon Anthony Lopes untuk dituntaskan Cavani.
Lyon, yang kembali ke Stade de France untuk pertama kalinya sejak menjuarai Piala Prancis dua tahun silam, semestinya dapat menyamakan kedudukan beberapa menit kemudian, namun upaya Batefimbi Gomis hanya mengenai jaring gawang bagian samping setelah rekan duetnya Lacazette melakukan pergerakan bagus.
Gomis kemudian menanduk tendangan sudut Arnold Mvuemba yang tertuju lurus kepada Nicolas Douchez, yang dipilih untuk menjaga gawang dan bukan kiper pilihan pertama Salvatore Sirigu, yang sempat bermain di fase-fase awal kompetisi ini.
Bagaimanapun, PSG berada di atas angin dan Cavani tidak beruntung saat gagal mencetak gol melalui sepakan voli dari jarak 24 meter, yang secara spektakuler dapat digagalkan Lopes.
Penalti kontroversial
Bek Brazil Alex kemudian mencetak gol menyusul tendangan bebas Lavezzi, namun gol itu dibatalkan karena offside, tetapi tim Paris itu mampu menggandakan keunggulan mereka dari insiden penalti kontroversial beberapa saat setelah menit ke-30.
Lucas mendapat bola panjang dari Thiago Silva di depan Lopes, namun ia terjatuh setelah terjadi kontak minimal dengan kiper asal Portugal itu.
Insiden itu terlihat terjadi di luar kotak penalti namun wasit memberi hadiah penalti, dan meski Lopes lolos dari hukuman kartu merah, ia tidak mampu menahan eksekusi Cavani, sehingga Lyon memiliki tugas berat untuk mampu menyamakan kedudukan.
"Saya sangat kecewa," kata pelatih Lyon Remi Garde. "Rasanya menyedihkan kalah di final hanya karena kesalahan mencolok seperti itu. Apa yang Anda ingin saya katakan?"
Bagi Cavani, itu merupakan gol ke-24nya musim ini, meski kemudian ia menyia-nyiakan peluang bagus untuk melengkapi trigolnya ketika sepakannya melambung setelah mendapat bola dari Lucas.
Penampilan Lyon merosot menjelang turun minum, namun Garde melakukan perubahan taktik delapan menit setelah babak kedua berlangsung, mengganti bek kanan Mouhamadou Dabo dengan penyerang lain Jimmy Briand.
Lacazette bergerak ke kiri dan tiga menit berselang ia mendapat bola di sektor sayap dan bergerak memotong sebelum menaklukkan Douchez dengan sepakan rendah dari jarak 19 meter.
Bagaimanapun, upaya dari pemain pengganti Nabil Fekir hanya mengenai jaring gawang bagian samping saat Lyon nyaris menyamakan kedudukan.
(H-RF)
(Uu.SYS/C/A.R.A Adipati/A/A.R. Loebis)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014