Oleh Evalisa Siregar



Medan, 6/4 (Antara) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo, Sumatera Utara, membantah kekurangan logistik untuk pengungsi Sinabung.

"Tidak benar itu. Stok logistik untuk pengungsi Sinabung masih cukup aman," kata Sekda Pemkab Karo Saberina Mars di Medan, Minggu.

Dia tidak menyebutkan berapa banyak stok dimaksud, kecuali menyatakan bahwa jumlahnya cukup memadai untuk jumlah pengungsi yang masih berada di 32 lokasi/posko.

Jumlah pengungsi di 32 posko pengungsian dewasa ini ada sebanyak 15.863 orang dari 4.999 kepala keluarga.

"Kalau logistik kurang, tentunya Pemkab Karo sudah meminta bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BPBD Sumut atau minta uluran tangan dari para donatur swasta," katanya.

Dia mengakui, dewasa ini semua stok atau bantuan yang diterima dipusatkan atau dikumpulkan di posko utama.

Kebijakan itu dilakukan untuk lebih mempermudah pengelolaan dan distribusi.

Saberina menegaskan, Pemerintah tetap memperhatikan serius para pengungsi. Buktinya, dewasa ini Pemkab Karo dan BNPB siap membangun rumah pengungsi korban erupsi Sinabung yang selama ini tinggal di radius tiga kilometer gunung tersebut.

Pemkab Karo sudah mendapatkan lahan seluas 250 hektare di Desa Kacinambun dan. BNPB sudah menyatakan kesiapan untuk bisa segera membangun rumah pengungsi tersebut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumut H. Asren Nasution menyebutkan, lahan itu bisa menampung 400 kepala keluarga ditambah untuk area perladangan warga.

Pemerintah berharap pembangunan rumah untuk pengungsi itu bisa secepatnya dilakukan untuk membantu warga keluar dari posko pengungsian dan tidak lagi tinggal di daerah rawan bencana atau dekat Gunung Sinabung.

Dia menyebutkan, ada 344 kepala keluarga atau sekitar 1.116 jiwa pengungsi Sinabung di Desa Bekerah, Sukameriah dan Simacem yang rumahnya di radius tiga kilometer.

Pemerintah semakin merasa harus tetap melindungi karena status Gunung Sinabung masih Awas.(E016)

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014