Oleh FB Anggoro

Pekanbaru, 14/3 (Antara) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan akan segera meninjau Operasi Terpadu Tanggap Darurat Asap di Provinsi Riau secepatnya.

"Saya ubah jadwal kegiatan, akan turun ke Riau," kata Presiden melalui 'teleconference' dari Semarang kepada wartawan di Mapolda Riau, Pekanbaru, Jumat.

Presiden mengatakan ingin melihat langsung kondisi dilapangan dan apa yang sebenarnya terjadi yang membuat kebakaran terus terjadi di Riau. Ia berharap dalam kunjungannya itu akan didapatkan jalan keluar yang tepat untuk mengakhir bencana asap berkepanjangan ini.

"Agar solusi dari pemerintah pusat dan daerah bisa tepat," katanya.

Keinginan Presiden yang ingin segera meninjau kondisi Riau, membuat pemerintah daerah dan instansi terkait langsung menggelar rapat persiapan. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengatakan rapat persiapan untuk kedatangan Presiden akan digelar pada Jumat malam (14/3) di kantor Gubernur Riau di Pekanbaru.

"Kalau Presiden bilang secepatnya, itu berarti bisa datangnya besok," kata Syamsul Maarif.

Dengan kondisi asap pekat yang hingga kini menyelimuti Pekanbaru, lanjutnya, skenario kedatangan Presiden kemungkinan bisa melalui Bandara Pinang Kampai, Kota Dumai.

"Skenario lainnya adalah bisa terbang ke Kota Padang, dan dilanjutkan lewat jalan darat dengan mobil," katanya.

Sementara itu, Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Kol. Pnb. Andyawan mengatakan jarak pandang kini sangat buruk di Pekanbaru yakni hanya 50-100 meter. Kondisi ini membuat operasi pemadaman dari udara selama tiga hari terakhir tidak mungkin dilakukan.

"Hari ini tidak ada operasi bom air, asap sangat buruk," katanya.

Meski begitu, ia mengatakan kondisi jarak pandang di Kota Dumai relatif lebih baik karena bisa mencapai 1.000 meter yang artinya berada pada batas minimum untuk keselamatan penerbangan. Dengan kondisi itu juga, maka dua pesawat helikopeter Sikorsky dan Kamov untuk operasi bom air akan segera dipindahkan ke Bandara Dumai.

"Kita akan coba memadamkan dari ekor api, tidak lagi melawan arah angin dari Pekanbaru," kata Andyawan. (F012)

Pewarta: FB Anggoro

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014