Oleh Imam Fauzi

Langkat, 6/2 (Antara) - Sebanyak 150 orang anak kepala keluarga korban erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo yang mengungsi di Kabupaten Langkat, hingga kini mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah dekat lokasi pengungsian.

"Anak-anak pengungsi ini harus tetap melanjutkan sekolah mereka di lokasi pengungsian," kata Kepala Desa Telagah Suranta Sitepu di Sei Bingei, Langkat, Kamis.

Berdasarkan data, pengungsi yang berada di lokasi Desa Telagah ini mencapai 726 jiwa, 150 orang di antaranya merupakan anak-anak usia sekolah, katanya.

Mereka itu terdiri dari 96 anak siswa sekolah dasar, 31 orang siswa sekolah menengah pertama dan sisanya duduk di bangku sekolah menengah atas.

Menyangkut perlengkapan sekolah para siswa ini baik pakaian, buku-buku, seragam sekolah, sepatu, seluruhnya disiapkan oleh Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Langkat, serta donatur lainnya.

"Seluruh perlengkapan sekolah mereka telah menjadi perhatian untuk dilengkapai agar anak-anak pengungsi yang bersekolah itu merasa nyaman dalam melanjutka pendidikannya," katanya.

Secara terpisah salah seorang anak pengungsi Rizki Sembiring yang berasal dari Desa Kuta Rakyat, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Tanah Karo, harus tetap melanjutkan sekolah di lokasi pengungsian.

Ia bersama keluarganya harus mengungsi karena sekolah dan desanya termasuk kawasan rawan panas Gunung Sinabung.

Rizki dan keluarganya sudah mengungsi ke Langkat sejak tiga bulan yang lalu.

"Harus tetap bersekolah di lokasi pengungsian dengan seragam yang ada seperti sekarang ini," katanya.

Bersama ratusan anak pengungsi lainnya, Rizki harus bergegas ke sekolah meskipun saat ini sedang berlangsung sebuah acara di lokasi pengungsian.

Jarak tempuh antara sekolah dan lokasi pengungsian harus dilalui Rizki bersama teman-temannya yang lain sekitar 20 menit saja dengan berjalan kaki.

Rizki hanya berharap Gunung Sinabung segera kembali normal agar mereka bisa sekolah seperti biasa di kampung halaman sendiri. (KR-IFZ)

Pewarta: Imam Fauzi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014