Langkat,  8/1 (Antara) - Jumlah warga Kabupaten Karo yang mengungsi ke Kabupaten Langkat sejak dua hari pascaerupsi Sinabung dilaporkan bertambah hingga mencapai 500 jiwa.

"Ada 500 jiwa warga yang mengungsi dari Tanah Karo akibat erupsi Sinabung," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat, Hardianul Zally di Stabat, Rabu.

Mereka terdiri dari, 150 kepala keluarga atau 257 jiwa laki-laki dan 243 jiwa perempuan.

Beberapa hari sebelumnya, jumlah warga Karo yang masih bertahan di Posko pengungsian Kabupaten Langkat tercatat masih sekitar 340 jiwa.

Ia menjelaskan, peningkatan aktivitas gunung berapi tersebut menjaid penyebab utama sejumlah warga kabupaten Tanah Karo, khususnya dari Kecamatan Naman Teran, kembali mengungsi ke Langkat ini.

Terkait dengan bertambahnya jumlah pengungsi, pihaknya menambah satu tenda lagi untuk menampung para pengungsi.

"Kami juga sudah enyalurkan sebanyak 100 lembar selimut kepada pengungsi yang baru datang," ujar Hardianul.

Sedangkan untuk stok bahan makanan dan obat-obatan, menurut dia, masih cukup untuk didistribusikan kepada para pengungsi.

Salah seorang pengungsi Adi Barus menjelaskan bahwa mereka kembali mengungsi karena khawatir dengan kondisi gunung Sinabung yang kembali mengeluarkana wan panas.

Bahkan sejumlah perladangan dan perkebunan yang berada di desa sekitar gunung Sinabung sudah rawan terkena awan panas, sehingga warga harus kembali melakukan pengungsian.

Padahal sebelumnya sejumlah warga yang mengungsi ke Langkat ini sudah mulai kembali ke desa mereka guna melihat kondisi rumah dan areal perladangan, namun hingga sekarang ini warga yang mengungsi kembali bertambah.

Adi Barus mengaku, selama di lokasi pengungsian tak banyak kegiatan yang dilakukan, kecuali hanya mengisi waktu luang dengan membuat kerajinan tangan.(KR-IFZ)

Pewarta: Imam Fauzi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014