Jakarta, 18/12 (Antara) - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menerima kedatangan 1.169 personel Satuan Tugas Kontingen Garuda (Satgas Konga) dari Lebanon yang baru saja selesai melaksanakan misi perdamaian dunia "United Nations Interim Force in Lebanon" (Unifil-PBB) di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu.

Kontingen Garuda yang berjumlah 1.169 personel tersebut, terdiri dari 850 personel Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-G dipimpin Letkol Inf Lucky Avianto, 75 personel "Military Police Unit" (MPU) Konga XXV-E dipimpin Letkol Cpm Subiyakto, 150 personel "Force Protection Company" (FPC) Konga XXVI-E2 dipimpin Letkol Inf Yuri Eliyas.

Selain itu, 50 personel "Force Head Quarter Support Unit" (FHQSU) Konga XXVI-E1 dipimpin Kolonel Inf Karmin, 6 personel Satgas CIMIC TNI Konga XXXI-C dipimpin Letkol Inf Ilyas, 18 personel "Military Community Outtreach Unit" (MCOU) Konga XXX-C dipimpin Letkol Inf Nasrul, 9 personel Satgas "Level 2 Hospital" XXIX-E dipimpin Letkol Kes dr. Paulus Supriyono dan 11 personel "Military Staf Sector East" dipimpin Kolonel Inf Rezerius.

Kesemuanya itu telah bertugas selama satu tahun di wilayah Lebanon.

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, penugasan Kontingan Garuda merupakan implementasi dari cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea empat yang berbunyi "ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial".

Tekad mulia ini dijabarkan melalui Undang-Undang RI nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, pada pasal 20 ayat 3 yang menegaskan tentang penggunaan kekuatan TNI dalam rangka tugas perdamaian dunia.

"Dalam pasal tersebut secara jelas ditegaskan bahwa TNI melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri Indonesia," kata Panglima TNI.

Menurut dia, pengiriman pasukan Satgas Kontingen Garuda berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 15 tahun 2006 tentang Kontingen Garuda dalam Misi Perdamaian di Lebanon.

Pemerintah RI senantiasa berperan aktif dan ikut menciptakan perdamaian dunia melalui pengiriman Kontingen Garuda dalam operasi Pemeliharaan Perdamaian (OPP) di berbagai kawasan dunia.

Prakarsa sebagaimana ditetapkan dalam Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701 tanggal 11 Agustus tahun 2006 tentang penghentian pertempuran antara Israel dan Hizbullah.

Di samping itu, didasarkan juga permintaan Sekjen PBB kepada Pemerintah RI dan hasil pertemuan konsultasi antara Pemerintah dengan DPR pada tanggal 28 Agustus 2006, yang memutuskan untuk mengirimkan Kontingen Garuda dalam misi perdamaian di Lebanon.

Panglima TNI menilai profesionalisme Kontingen Garuda selama setahun masa penugasan di Lebanon menunjukan berbagai prestasi yang sangat luar biasa, di antaranya berhasil meredam ketegangan antara pasukan LAF (Lebanese Armed Force) dan IDF (Israel Defence Force) yang terjadi di bulan November 2013 lalu.

Atas prestasinya, Kontingen Garuda mendapat penghargaan langsung dari "Force Commander" Mayjen Paolo Serra karena dinilai telah berhasil melaksanakan Mandat UNSCR 1701 sesuai STIR (Standardised Tantical Incident Reaction) V.26 point 2 (Foreseeable Blue Line Ground Incident Between LAF and IDF).

Selain itu, tambah Moeldoko, dalam melaksanakan tugas Satgas Konga telah mendapatkan apresiasi warga masyarakat dan pengakuan serta penghargaan dari petinggi PBB atas dedikasi dan pengabdiannya sebagai penjaga perdamaian (Peacekeepers) di Lebanon antara lain, UN (United Nation) Medal yang diberikan kepada seluruh Satgas Konga pada misi UNIFIL yang disampaikan oleh Force Commander UNIFIL Mayor Jenderal Paolo Serra. (S037)

Pewarta: Syaiful Hakim

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013